Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi umum, PT Asuransi Asei Indonesia (ASEI) mencatatkan pertumbuhan aset secara tahunan atau year on year (YoY) per 31 Desember 2024.
Dikutip dari harian Bisnis yang terbit Selasa (15/4/2025), Asuransi Asei Indonesia per 31 Desember 2024 mencatat aset sebesar Rp2,54 triliun, tumbuh 13,6% YoY dibanding aset per 31 Desember 2023 sebesar Rp2,23 triliun.
Aset tersebut terdiri dari aset jumlah investasi sebesar Rp449,94 miliar dan aset bukan investasi sebesar Rp2,04 triliun.
Komponen terbesar dalam investasi tersebut didominasi oleh investasi pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp253,68 miliar, tumbuh 68,8% YoY. Sementara, komponen terbsesar aset bukan investasi disumbang oleh aset reasuransi sebesar Rp1,21 triliun, tumbuh 49% YoY.
Dalam periode tersebut, perusahaan mencatatkan ekuitas sebesar Rp336,42 miliar. Pada tahun lalu ekuitas perseroan senilai Rp466,67 miliar.
Sementara itu, perseroan mencatatkan rugi bersih Rp90,33 miliar. Pada periode yang sama pada 2023, perusahaan mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp7,64 miliar. Adapun rugi komprehensif tercatat Rp100,22 miliar dibanding laba komperhensif pada periode yang sama di 2023 sebesar Rp13,32 miliar.
Baca Juga
Adapun jumlah premi bruto yang dicatat perusahaan per 31 Desember 2024 sebesar Rp198,96 miliar. Tercatat klaim bruto senilai Rp106,63 miliar dibanding Rp203,40 miliar.
Sementara itu, kesehatan finansial perusahaan yang dapat dilihat dari Risk Based Capital (RBC) mencapai Rp162,95% pada 2024. Pada 2023 RBC perseroan berada di level 265,38%. Tingkat RBC ini masih berada di atas ambang batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120%.