Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Multifinance Gencar Berburu Surat Utang, Amunisi Dongkrak Kinerja

Sepanjang kuartal I/2025, tercatat sebanyak enam perusahaan multifinance menerbitkan obligasi senilai Rp8,3 triliun.
Pernita Hestin Untari,Akbar Maulana al Ishaqi
Selasa, 22 April 2025 | 08:30
Ilustrasi multifinance/Freepik
Ilustrasi multifinance/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan multifinance atau leasing gencar menerbitkan surat utang atau obligasi pada tiga bulan pertama tahun ini. Terdapat dua alasan utama di balik aksi tersebut, salah satunya untuk mendukung bisnis pembiayaan.

Sepanjang kuartal I/2025, tercatat sebanyak enam multifinance menerbitkan obligasi senilai Rp8,3 triliun. Nilai ini melonjak drastis dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang nihil penerbitan.

Ahmad Nasrudin, Fixed Income Analyst PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengatakan lonjakan penerbitan surat utang ini dipicu oleh dua faktor utama, yakni kebutuhan refinancing dan pertumbuhan bisnis pembiayaan.

“Dua faktor utama mendorong penerbitan di kuartal I/2025. Pertama, kebutuhan refinancing. Realisasi yang lebih baik tersebut tidak terlepas dari tingginya angka jatuh tempo di kuartal I/2025,” kata Ahmad kepada Bisnis, pada Senin (21/4/2025).

Ahmad mengatakan terdapat sebanyak Rp8,62 triliun surat utang jatuh tempo di kuartal/2025 atau kurang lebih dua kali lipat dibandingkan dengan kuartal I/2024 yakni Rp4,26 triliun.

Selain faktor jatuh tempo, faktor kedua adalah bisnis pembiayaan yang masih tumbuh turut mendorong kebutuhan pendanaan.

Per Februari 2025, nilai pembiayaan mencapai Rp507,02 triliun atau tumbuh 5,92% secara tahunan (year on year/YoY). Meski pertumbuhannya melambat dibandingkan tahun sebelumnya, perusahaan pembiayaan tetap membutuhkan dana untuk menopang nominal pembiayaan yang meningkat.

“Jika kita melihat data FAR [Financing to Asset Ratio] mereka dari OJK, per Januari 2025 ini kemarin telah mencapai 86,12%, meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yang berada di level 85,73%. Kenaikan FAR ini mencerminkan likuiditas perusahaan pembiayaan yang mengetat,” ujarnya.

Ahmad menambahkan dengan pertumbuhan yang masih bisa dibilang baik dan likuiditas yang mengetat, maka terdapat kebutuhan pendanaan dari perusahaan multifinance, dan penerbitan surat utang adalah andalan utama multifinance untuk meraih pendanaan, selain dari perbankan. “Mereka [leasing] dilarang mengumpulkan dana dari masyarakat seperti perbankan lakukan,” katanya.

Diversifikasi Sumber Pendanaan

Dari sisi pemain, PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI) sedang menyiapkan penerbitan obligasi untuk sumber pendanaan di tahun ini.

Komisaris Indomobil Finance Gunawan Effendi mengatakan penerbitan obligasi tersebut sebagai strategi diversifikasi sumber pendanaan perusahaan.

"Indomobil Finance berencana mempersiapkan penerbitan obligasi berkelanjuatan VI tahap I sebagai strategi diversifikasi pendanaan," kata Gunawan kepada Bisnis, dikutip Senin (21/4/2025).

Sayangnya, Gunawan belum menjawab nilai obligasi tersebut dan kapan obligasi diterbitkan. Dia hanya mengatakan proses penerbitan obligasi tersebut masih dalam tahap persiapan.

Gunawan melanjutkan, penerbitan obligasi tersebut adalah salah satu strategi perusahaan dalam mendapatkan sumber pendanaan. "Pendanaan akan diperoleh pasar modal dalam bentuk penerbitan obligasi, fasilitas kredit dari perbankan, fasilitas pinjaman sindikasi offshore dan modal pemegang saham," pungkasnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper