Bisnis.com, JAKARTA – Bank digital kongsi Grab dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yaitu PT Super Bank Indonesia (Superbank) mencatat laba bersih senilai Rp251 juta pada kuartal I/2025.
Jumlah itu berbalik dari rugi bersih senilai Rp105,06 miliar pada kuartal I/2024 atau laba pertama kalinya sejak aplikasi perbankan Superbank diluncurkan secara luas pada Juni 2024.
“Pencapaian ini mencerminkan keberhasilan strategi pertumbuhan yang berfokus pada ekspansi nasabah digital, efisiensi operasional, dan penyaluran kredit yang prudent,” tulis manajemen Superbank dalam laporan keuangan, dikutip Senin (5/5/2025).
Lebih lanjut, pendapatan bunga bersih Superbank naik 135,9% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp111,94 miliar menjadi Rp264,06 miliar. Namun, beban pencadangan alias impairment berada pada level Rp55,9 miliar atau naik 63,20% YoY per kuartal I/2025.
Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit Superbank tumbuh signifikan 144,53% YoY dari Rp3,11 triliun menjadi Rp7,6 triliun per Maret 2025. Aset perseroan pun meningkat 125% hingga mencapai Rp14,04 triliun dari sebelumnya Rp6,24 triliun.
Kualitas aset yang tecermin dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross membaik menjadi 2,33%, dari sebelumnya 4,76%. NPL net naik dari 0,57% menjadi 0,64%.
Baca Juga
Setali tiga uang, dana pihak ketiga (DPK) Superbank meningkat drastis 1.073% YoY menjadi Rp7,08 triliun. Deposito menjadi penopang utama simpanan dengan kenaikan 1.482% hingga mencapai Rp5,61 triliun.
Efisiensi operasional Superbank turut membaik, salah satunya tecermin dari rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun dari 181,86% pada Maret 2024 menjadi 99,85%.
Cost to income ratio (CIR) juga turun dari 158,19% pada kuartal I/2024 menjadi 80,18% pada kuartal I/2025. Margin bunga bersih (NIM) Superbank pun naik ke level 8,65% dari sebelumnya 7,87%.