Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turunkan Biaya Dana, Bank Mandiri Fokus ke CASA

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. fokus untuk menggenjot simpanan berbiaya murah (current account saving account/CASA).
Bank Mandiri./JIBI
Bank Mandiri./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. fokus untuk menggenjot simpanan berbiaya murah (current account saving account/CASA).

SVP Consumer Deposits Group Bank Mandiri Setiyo Wibowo menuturkan perseroan saat ini fokus menekan biaya dana dengan menggenjot simpanan murah.

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan margin keuntungan yang lebih baik.

"Cost paling gede di perbankan itu kan biaya dana. Oleh karena itu, saat ini kami fokus ke dana murah. Saat ini CASA kami sekitar 65%," ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (4/9/2015)

Per Juni 2015 deposito emiten berkode saham BMRI ini tercatat senilai Rp116 triliun atau menurun dari kuartal I/2015 yang senilai Rp119,2 triliun.

Dengan penurunan deposito ini, biaya dana atau cost of fund yang ditanggung perseroan menurun 3 basis poin dari 3,9% pada kuartal I/2015 menjadi 3,6% pada Juni 2015.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pada paruh pertama tahun ini perseroan mencatatkkan peningkatannet interest margin (NIM) yang cukup signifikan akibat adanya penurunan biaya dana.

Dia menuturkan tahun ini perseroan telah memangkas special rate ke posisi maksimal yakni 7,75%.

Sebelumnya, Direktur Funding & Retail BTN Sis Apik Wijayanto menuturkan perseroan juga membidik dana murah untuk menurunkan biaya dana.

Per Juni 2015 nilai simpanan yang berupa tabungan mencapai Rp27,27 triliun atau tumbuh sebesar 7,75% secara tahunan. Adapun simpanan deposito tercatat tumbuh sebesar 7,56%.

"Harapan kami biaya dana semakin murah dan turun. Kami optimistis bisa mencapai target tabungan karena trennya terus naik hingga hari ini," ucapnya.

Dengan penurunan biaya dana, diharapkan laba perseroan semakin meningkat. Berdasarkan laporan keuangan perseroan per semester I/2015 perolehan laba bersih BTN mencapai Rp831 miliar atau tumbuh sebesar 54,46% secara tahunan dari Rp538 miliar.

Sementara itu berdasarkan data Uang Beredar (M2) yang diterbitkan Bank Indonesia per Juli 2015 tercatat suku bunga deposito berjangka 3 dan 6 bulan masing-masing sebesar 8,13% dan 8,71% atau turun dibandingkan Juni 2015 yang tercatat sebesar 8,27% dan 8,73%.

Adapun nominal deposito pada Juli 2015 senilai Rp1.681,9 triliun atau tumbuh sebesar 21,7% secara tahunan. Nominal ini mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yang senilai Rp1.691,5 triliun atau tumbuh sebesar 23,2% secara year-on-year (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper