Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investree Mulai Gencar Rangkul dengan Multifinance dan Bank

PT Investree Radhika Jaya (Investree) bakal memperbanyak kerja sama dengan lembaga keuangan seperti multifinance dan perbankan guna memperkuat penyaluran pinjaman.
Financial Technology (Fintech)/channelasia
Financial Technology (Fintech)/channelasia

Bisnis.com, JAKARTA - PT Investree Radhika Jaya (Investree) bakal memperbanyak kerja sama dengan lembaga keuangan seperti multifinance dan perbankan guna memperkuat penyaluran pinjaman.

Co-Founder dan CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan perusahaannya telah menginisiasi berbagai macam strategi pengembangan untuk meningkatkan volume pinjaman dan perluasan pasar pada awal tahun ini. Salah satunya adalah bekerja sama dengan perusahaan pembiayaan dan perbankan.

“Mulai tahun ini kami tidak hanya mengandalkan lender dari individu. Kami juga sudah bekerja sama dengan dua multifinance dan dalam waktu dekat dengan perbankan pada April nanti. Namun, kami belum bisa disclose karena masih berproses,” ujarnya, Selasa (20/3).

Saat ini, Investree telah bekerja sama dengan PT Indosurya Inti Finance dan PT Saison Modern Finance.

Dalam POJK No. 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan disebutkan bahwa perusahaan multifinance diperbolehkan untuk menyalurkan pembiayaan kepada perusahaan yang memiliki usaha produktif.

Kendati saat ini 90% portofolio perusahaan multifinance adalah di segmen kendaraan bermotor, Adrian meyakini komposisi antara ritel dan sektor produktif bakal berubah dalam beberapa tahun ke depan. Hal tersebut dilatar belakangi oleh diversifikasi produk yang gencar dilakukan oleh perusahaan multifinance.

Menurutnya, hal serupa juga sudah banyak diterapkan oleh perusahaan multifinance di berbagai negara, seperti Amerika Serikat dan Inggris.

Multifinance terbiasa membiayai kendaraan bermotor sehingga tidak banyak tahu risiko membiayai sektor produktif. Daripada mereka membangun sistem baru, kami menyediakan peluang kerja sama,” katanya.    

Sementara itu, perbankan juga sudah diberi amanat untuk memperkaya portofolionya sebanyak 20% menyalurkan kredit kepada pelaku UKM dan 40% ke sektor produktif. Di sisi lain, penyaluran pembiayaan yang difasilitasi oleh lembaga keuangan tradisional cenderung lebih tidak efisien secara waktu dan biaya.

Namun, dia meyakinkan bahwa nantinya, proses pengajuan pinjaman tidak lantas akan mempersulit para borrower.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Anggi Oktarinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper