Bisnis.com, JAKARTA--- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menerima iuran dari para peserta program jaminan kesehatan nasional sebesar Rp16 triliun sepanjang Januari-Juni 2014.
Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Riduan mengatakan iuran tersebut berasal dari 125,6 juta peserta.
“Target peserta tahun ini sebanyak 121 juta orang,” katanya seusai penandatanganan deklarasi dengan bank BUMN, Senin (21/7).
Perolehan iuran tersebut sekitar 41% dari target iuran Rp39 triliun pada tahun ini. Riduan mengatakan BPJS Kesehatan menerima iuran dari para peserta sekitar Rp3,6 triliun-Rp3,7 triliun setiap bulannya.
Dana yang dikelola oleh BPJS Kesehatan tersebut juga diinvestasikan di sejumlah instrumen investasi. Riduan mengatakan alokasi dana investasi tersebut dibedakan sesuai jenis asetnya.
Dalam pengelolaan aset Dana Jaminan Sosial (DJS) atau iuran peserta, Riduan mengatakan pihaknya mengalokasikan dana sekitar Rp3 triliun di obligasi serta surat utang negara.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga mengalokasikan dana sekitar Rp3,7 triliun di deposito. Penempatan tersebut, sambung Riduan, turut mempertimbangkan likuiditas BPJS untuk membayar klaim kepada peserta.
Sementara itu, BPJS Kesehatan juga mengelola aset BPJS atau dana yang digunakan untuk operasional sehari-hari.
Dalam investasi aset BPJS tersebut, sebagian besar di antaranya ditempatkan di deposito sebesar Rp5,3 triliun.
“Sisanya di obligasi Rp3,5 triliun, saham dan reksadana Rp800 miliar,” kata Riduan.