Bisnis.com, JAKARTA – Suku bunga kredit pembiayaan rumah (KPR) dan apartemen diprediksi masih akan terus naik hingga akhir tahun ini.
Survei perbankan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia menunjukkan rata-rata suku bunga KPR dan Apartemen pada triwulan I/2014 adalah sebesar 12,22% per tahun, lalu naik menjadi 12,61% per tahun pada triwulan II/2014. Kenaikan bunga diprediksi akan terus berlanjut menjadi 12,79% pertahun pada triwulan berikutnya.
Berbagai kalangan memperkirakan suku bunga kredit, termasuk KPR, masih akan berfluktuasi hingga akhir tahun ini sesuai dengan kondisi likuiditas di pasar. Namun demikian, sejumlah bank menyatakan akan berupaya sedapat mungkin menahan kenaikan suku bunga KPR agar tidak kembali menanjak. Kenaikan bunga dikhawatirkan memicu kredit macet.
Direktur Retail Banking Bank Permata Bianto Surodjo mengatakan pergerakan suku bunga KPR hingga akhir tahun ini masih akan tergantung kepada kondisi likuiditas yang tersedia di pasar. Jika likuiditas mengetat, maka ada potensi kenaikan bunga KPR.
Akibat likuiditas ketat, sepanjang semester I/2014 bunga kredit termasuk bunga KPR mengalami sedikit kenaikan. Namun demikian, Bank Permata belum berencana menaikkan bunga KPR dalam waktu dekat.
“Ke depan, perubahan suku bunga kredit ini sangat bergantung pada pergerakan suku bunga DPK. Jika DPK tidak mengalao kenaikan, kemungkinan suku bunga kredit akan bertahan,” katanya melalui keterangan tertulis kepada Bisnis, Kamis (21/8/2014).