Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKANDAL SWISSLEAKS: OJK Awasi HSBC Indonesia

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan meminta kantor The Hongkong & Shanghai Banking Corp (HSBC) cabang Indonesia mengambil langkah apabila kasus Swissleaks yang melibatkan bank multinasional HSBC tersebut memiliki dampak yang signifikan.
Data orang kaya nasabah Indonesia keluar di Swissleaks/swissleaks
Data orang kaya nasabah Indonesia keluar di Swissleaks/swissleaks

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan meminta kantor The Hongkong & Shanghai Banking Corp (HSBC) cabang Indonesia mengambil langkah apabila kasus Swissleaks yang melibatkan bank multinasional HSBC tersebut memiliki dampak yang signifikan.

Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan III OJK Irwan Lubis mengatakan OJK saat ini masih mengawasi terlebih dahulu dampak yang diberikan dari kasus HSBC kepada operasional HSBC di Indonesia.  (SKANDAL SWISSLEAKS: Nasabah Indonesia Masuk Daftar Penghindar Pajak).

"HSBC itu masalah di sana, pemerintah Amerika mau meningkatkan penerimaan di sana sehingga mendalami terhadap kepatuhan wajib pajak dia," ujarnya di Gedung OJK, Kamis (12/2/2015).  (Taipan Kartini Muljadi Masuk Daftar Swissleaks, Ada Apa?)

Dia menambahkan apabila kasus tersebut memiliki pengaruh yang luar biasa bagi operasional HSBC di Indonesia, pihaknya meminta HSBC Indonesia untuk menyusun rencana ke depannya.

"Kalau pengaruhnya besar, kita kan minta action plan dari HSBC mengenai itu. Baru itu saja. Untuk dokumen 1.800 itu kami tidak tahu namanya, tanya ke Dirjen Pajak," ucap Irwan.

Seperti diketahui, pada akhir pekan lalu, beredar dokumen rahasia yang menyebutkan Bank HSBC  divisi Swiss yang berbasis di London, Inggris, itu telah membantu nasabahnya di lebih dari 200 negara untuk tidak membayar pajak dengan total nilai US$119 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper