Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NPF Bank Syariah Diestimasi Tetap Tinggi

Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) mengestimasi tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) perbankan syariah akan tetap berada di level 5% hingga akhir kuartal II 2015.
Data OJK menunjukkan portofolio pembiayaan yang masuk dalam kategori ini naik 97,7% menjadi Rp20,52 triliun. /Bisnis.com
Data OJK menunjukkan portofolio pembiayaan yang masuk dalam kategori ini naik 97,7% menjadi Rp20,52 triliun. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) mengestimasi tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) perbankan syariah akan tetap berada di level 5% hingga akhir kuartal II 2015.

Achmad K Permana, Sekretaris Jenderal Asbisindo, menjelaskan NPF sukar turun karena ekspansi pembiayaan perbankan syariah tahun ini tidak akan melejit. "Sampai kuartal II trennya masih flat," ujarnya selepas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Permata Tbk, Jumat (24/4/2015).

Dia menjelaskan, ekspansi pembiayaan yang lambat membuat rasio NPF tetap tinggi. Pasalnya, jumlah oustanding pembiayaan sebagai faktor pembagi tidak bertambah.

Adapun, hingga Februari 2015, rasio NPF perbankan syariah mencapai 5,1% atau naik 157 basis poin secara tahunan. Sementara itu, penyaluran pembiayaan tumbuh 8,67% menjadi Rp Rp197,543 triliun.

Permana menekankan ke depan perbankan syariah perlu menjaga kualitas aset pembiayaan untuk mencegah terjadinya pemburukan. Pasalnya, pemburukan rentan terjadi seiring kenaikan jumlah pembiayaan yang turun ke kolektabilitas tingkat dua atau special mention.

Data OJK menunjukkan portofolio pembiayaan yang masuk dalam kategori ini naik 97,7% menjadi Rp20,52 triliun. Sementara itu, jumlah pembiayaan dengan status kolektabilitas terburuk atau pembiayaan macet mencapai Rp5,27 triliun atau naik 62%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper