Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Mobile Banking Lebih Disukai, Belanda dan Korsel Jadi Pengguna Terbesar

Transaksi dasar melalui kantor cabang bank dianggap sebagai sebuah ketidaknyamanan bagi nasabah bank, yang membuat mereka cenderung tidak loyal terhadap satu bank.
Nasabah perbankan lebih menyenangi transaksi melalui ponsel atau mobile banking/ilustrasi
Nasabah perbankan lebih menyenangi transaksi melalui ponsel atau mobile banking/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Transaksi dasar melalui kantor cabang bank dianggap sebagai sebuah ketidaknyamanan bagi nasabah bank, yang membuat mereka cenderung tidak loyal terhadap satu bank.

Perusahaan Konsultan Manajemen Bain & Company dalam risetnya menyebutkan lebih dari 50% dari 115 nasabah bank di 17 negara yang disurvei menyenangi transaksi melalui ponsel atau mobile banking.

Nasabah yang mengandalkan transaksi digital itu, 40% lebih kecil kemungkinannya untuk pindah ke bank lainnya dibandingkan dengan nasabah yang masih mengandalkan kantor cabang. Sementara itu, nasabah yang bertransksi di kantor cabang memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar mengganti bank mereka.

Dalam penelitian itu disebutkan interaksi ponsel saat ini melebihi interaksi online di 10 negara, dari 17 yang dijadikan sampel, di mana Belanda dan Korea Selatan berada di posisi puncak. Penggunaan mobile banking di Belanda naik empat kali lipat dalam 2 tahun terakhir, sedangkan di Korea Selatan, setengah dari transaksi bank dilakukan melalui ponsel.

Namun, kondisi berbeda dialami oleh Jerman dan Jepang karena kedua negara tersebut kurang mengakomodasi insentif bagi bank-bank di negara itu untuk berinvestasi dan mencoba menggeser perilaku nasabah ke mobile oriented.

Gerard du Toit, Penulis Utama riset, mencontohkan 60%-70% dari interaksi yang terjadi di kantor cabang bank di Amerika Serikat buruk.

"Sehingga sebagian besar hasil dari kunjungan ke kantor cabang dianggap sebagai pengalaman yang tidak menyenangkan bagi nasabah dan juga menghabiskan biaya yang lebih tinggi bagi bank. Bank seperti itu tentunya terancam akan punah," ucapnya, dalam keterangan resmi, Selasa (22/12/2015).

Saat ini, beberapa bank telah mencoba mengalihkan transaksi rutin seperti penyetoran, penarikan tunai, dari pelayanan di kantor cabang menjadi self-service digital.

Pemerhati Jasa Keuangan Harshveer Singh menuturkan penyediaan layanan berbasis digital tidak lantas membuat nasabah bank akan bertahan dan bertambah.

"Bank perlu menginformasikan kepada pelanggan mengenai manfaat aplikasi tersebut dan mendorong nasabah untuk menggunakannya di setiap kesempatan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper