Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mega (MEGA) Incar Pertumbuhan Kredit 11% Tahun Ini

Pasca lesunya pertumbuhan kredit 2015 lalu, PT Bank Mega Tbk. mengambil ancang-ancang untuk menggenjot pertumbuhan kredit tahun ini dan membidik target pertumbuhan kredit 11%.
Bank Mega membidik target pertumbuhan kredit 11% tahun ini/ilustrasi
Bank Mega membidik target pertumbuhan kredit 11% tahun ini/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Pasca lesunya pertumbuhan kredit 2015 lalu, PT Bank Mega Tbk. mengambil ancang-ancang untuk menggenjot pertumbuhan kredit tahun ini dan membidik target pertumbuhan kredit 11%.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan bahwa penyebab minusnya kredit tahun lalu lantaran ada beberapa kredit yang jatuh tempo. Namun ia tetap yakin tahun ini sektor kredit akan naik signifikan dibanding tahun lalu.

"Tahun ini kita incar kredit bisa antara 10% -11% dari tahun lalu. Tahun lalu kisarannya minus karena memang ada yang jatuh tempo. Tapi tahun ini kita yakin bisa meningkat. Kita akan genjot juga disektor-sektor lain," ujarnya di Jakarta, Rabu (20/1/2016).

Sama seperti 2015, tahun ini bank yang bernaung di bawah CT Corpora ini masih akan tetap fokus pada pembiayaan di sektor korporasi. Thayib mengatakan bahwa selama ini korporasi memang jadi penyumbang pendapatan terbesar selain kontribusi dari sektor komersial dan ritel.

Selain itu, karena selama ini MEGA memang dikenal sebagai bank yang kuat di penjualan kartu kredit, maka sektor tersebut akan terus dimaksimalkan. Apalagi jumlah pengguna kartu kredit di MEGA jauh lebih besar dibanding jumlah penabung.

"Total pemegang kartu kredit bank MEGA sampai sekarang sekitar 1,6 juta orang. Lebih banyak dari penabung. Makanya kami akan terus tingkatkan," tambah Thayib.

Kinerja perusahaan menunjukkan kredit tumbuh 1,6% dari Rp33,1 triliun pada triwulan III 2014 menjadi Rp33,7 triliun pada triwulan III 2015. Pertumbuhan terbesar dicapai oleh bisnis kartu kredit yaitu meningkat sebesar 23,63%, dari Rp6,6 triliun di kuartal III tahun 2014 menjadi Rp8,2 triliun pada periode yang sama tahun 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper