Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Victoria Incar Pertumbuhan Laba 13%

PT Bank Victoria International Tbk. mengincar pertumbuhan laba hingga 13% tahun ini seiring dengan adanya indikasi perbaikan kondisi ekonomi setelah tahun lalu mengalami tekanan.

Bisnis.com,JAKARTA—PT Bank Victoria International Tbk. mengincar pertumbuhan laba hingga 13% tahun ini seiring dengan adanya indikasi perbaikan kondisi ekonomi setelah tahun lalu mengalami tekanan.

Direktur Utama Bank Victoria Daniel Budirahayu mengatakan tahun lalu laba perseroan memang mengalami tekanan. Hingga September 2015, laba bersih perseroan tercatat senilai Rp108,47 miliar atau turun sebesar 18,01% secara tahunan dari Rp132,31 miliar pada September tahun lalu.

Adapun berdasarkan laporan keuangan bulanan emiten dengan ticker BVIC ini, perolehan laba perseroan (unaudited) per Desember 2015 mencapai Rp137,73 miliar.

“Tahun ini mungkin bisa ada perbaikan, tetapi tidak bisa terlalu besar karena bank mengharapkan paling tidak pada semester dua baru bisa ada gairah,” ujarnya kepada Bisnis.com usai penandatanganan kerjasama dengan MNC Life, Kamis (11/2/2016).

Seiring dengan kenaikan laba, Daniel mengatakan penyaluran kredit perseroan pun ditarget dapat bertumbuh hingga 13%—15% tahun ini.

Hingga September 2015, Bank Victoria menyalurkan kredit senilai Rp11,21 triliun, terkoreksi sebesar 1,23% dibandingkan dengan Desember 2014 yang mencapai Rp11,35 triliun. Sementara itu, hingga Desember 2015, penyaluran kredit Bank Victoria tercatat mencapai Rp12,04 triliun.

Untuk mencapai target tersebut, lanjut Daniel, perseroan masih mengandalkan tiga sektor, yaitu ritel, konsumer, dan korporasi. Ketiga segmen tersebut memiliki komposisi kredit yang sama.

Equal lah. Kami paling banyak kerjasama di multifinance. Ada yang konsumer ada yang komersial, tetapi banyak di konsumer,” katanya.

Adapun kerjasama dengan multifinance ini, kata Daniel, untuk menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB), yaitu kendaraan beroda empat dan beroda dua. Untuk sektor kredit, dia mengatakan penyaluran paling besar pada sektor perdagangan, properti, perhotelan, dan pariwisata. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihda Fadila
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper