Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Orang Asia Belum Prioritaskan Proteksi Kesehatan

Laporan HSBC terbaru berjudul The Power of Protection Confidence in the future mengungkapkan bahwa 66% responden di Asia mengakui kesehatan menjadi kekhawatiran terbesar dalam kehidupan mereka, selain jaminan finansial jangka panjang dan kualitas hidup.
Ilustrasi/pdcm.com-pittsburgh-pa
Ilustrasi/pdcm.com-pittsburgh-pa

Bisnsis.com, JAKARTA -  Laporan HSBC terbaru berjudul ‘The Power of Protection Confidence in the future’ mengungkapkan, bahwa 66% responden di Asia mengakui kesehatan menjadi kekhawatiran terbesar dalam kehidupan mereka, selain jaminan finansial jangka panjang, dan kualitas hidup.

Namun demikian, lebih dari sepertiga (33%) responden justru mengaku tidak memiliki kesiapan secara finansial jika sesuatu yang tak terduga terjadi dengan kesehatan mereka. Hal ini menunjukkan masih banyak masyarakat belum menyiapkan dana kesehatan yang mencukupi.

Uniknya, sebagian dari mereka bahkan memiliki kepercayaan, bahwa pihak lainlah yang semestinya bertanggung jawab terhadap biaya kesehatannya.

Menurut keterangan, Senin (16/5/2016), pihak HSBC mengatakan, ada satu budaya positif dari masyarakat Asia yang bisa menjadi antisipasi, yaitu kebiasaan menabung secara tradisional. Terutama prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di China dan juga di negara-negara Asean, masyarakat di kawasan ini seharusnya memiliki kesempatan lebih baik dalam menyiapkan proteksi diri berupa kesiapan dana yang diperlukan untuk membiayai gangguan kesehatan yang muncul tak terduga.

Pihak Lain

Namun, 57% dari orang Asia berpikiran bahwa pihak lain yang harus bertanggung jawab untuk biaya kesehatan mereka. Pihak lain yang dimaksud adalah: negara/pemerintah (22%), perusahaan tempat bekerja (18%), dan anggota keluarga yang lain (17%).

Khusus untuk masyarakat di China, mereka cenderung berpikir bahwa orang lain harus bertanggung jawab atas penyediaan dana bagi kesehatan pribadi mereka (71%), sementara 35% mengharapkan pendanaan dari negara.

Dengan hanya mengandalkan rencana perlindungan yang ditawarkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja atau mengharapkan dana bantuan dari pemerintah, masyarakat di kawasan ini memiliki kerentanan finansial.

Sebab, yang mereka peroleh dari perusahaan ataupun negara biasanya hanya mencakup kebutuhan umum, dan dengan tingkat proteksi yang rendah. Artinya, kemungkinan besar mereka tidak memperoleh perawatan medis yang memadai dan efektif sebagaimana yang mereka butuhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper