Bisnis.com, JAKARTA – Menko Perekonomian Darmin Nasution menilai masih ada ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter bank sentral dan penurunan bunga kredit bank komersial setelah inflasi September 2016 tercatat 0,22% (month to month) atau 3,07% (year on year).
“Kalau ruang masih ada terus. Tinggal bagaimana Bank Indonesia menghitungnya, kita lihat saja,” ujarnya ketika ditemui di kawasan DPR, Senin (3/10/2016).
Apalagi, performa kebijakan pengampunan pajak yang relatif baik akan berimbas positif pada likuiditas. Dengan demikian, sambungnya, seharusnya ada ruang yang lebar bagi bank komersial untuk menurunkan bunganya, terutama bunga kredit.
Menilik dashboard amnesti pajak hingga pukul 16.20 WIB, realisasi deklarasi harta mencapai Rp3.627 triliun dengan nilai repatriasi hanya 4% atau sekitar Rp137 triliun. Sisanya, deklarasi luar negeri dan deklarasi dalam negeri masing-masing Rp952 triliun dan Rp2.538 triliun.
“Mestinya ada ruang [bagi bank komersial] karena dengan tax amnesty juga relatif baik hasilnya itu akan membuat likudiitas juga baik, likuditas baik, ruang lebih baik. So far baik-baik saja,” katanya.
Darmin menilai secara keseluruhan pola inflasi yang terjadi pada September 2016 tidak jauh berbeda dengan bulan sebelumnya. Selain itu, produksi beras juga masih bagus sehingga inflasi cenderung rendah.
“Memang musimnya agak baik, produksi berasnya agak baik, ya bersyukur lah,” imbuhnya.