Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi yang disalurkan oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk. naik lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan KPR nonsubsidi.
Direktur BTN Budi Satria mengatakan, secara volume realisasi KPR nonsubsidi memang tumbuh lebih tinggi daripada KPR subsidi. Penyebabnya, kebutuhan terhadap rumah kecil yang masuk dalam kategori rumah yang dapat dibiayai melalui skema KPR bersubsidi sangat tinggi.
"Penyebabnya adalah permintaan di KPR subsidi lebih tinggi dan karena umumnya pembeli KPR subsidi adalah first time home buyers," katanya kepada Bisnis, Rabu (7/2).
Melanjutkan kinerja tersebut, bank yang fokus pada pembiayaan perumahan tersebut menetapkan target pertumbuhan KPR mencapai dua digit untuk KPR bersubsidi maupun nonsubsidi.
BTN menargetkan pertumbuhan KPR bersubsidi dapat mencapai pertumbuhan 19% atau sebesar Rp25 triliun. Sedangkan untuk KPR nonsubsidi ditargetkan tumbuh 28% atau senilai Rp21 triliun.
"Rumah tapak tetap masih dominan tetapi rumah susun juga mulai tumbuh," pungkasnya.