Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menargetkan implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) paling lambat kuartal I 2019.
Direktur Eksekutif Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) BI Pungky Purnomo Wibowo mengatakan, semua infrastruktur pendukung sedang disiapkan.
"Untuk kesiapan, logo GPN sudan ada. Lembaga service dan lembaga standar juga sudah ada," katanya di Jakarta, Senin (12/3).
Logo GPN berupa burung garuda berwarna merah wajib ada di tiap kartu debit dan kartu uang elektronik yang dikeluarkan oleh bank.
Sedangkan lembaga service adalah penyedia kebutuhan industri sistem pembayaran ritel dan lembaga standar adalah lembaga yang menyusun dan mengelola standar dalam GPN.
Menurutnya, dengan adanya GPN maka masyarakat akan diuntungkan karena biaya transaksi menjadi lebih murah karena adanya interkoneksi dan interoperabilitas.
Selain itu, BI juga tengah menyiapkan implementasi billing agregator. Nantinya semua sistem pembayaran seperti jalan tol dan listrik akan disatukan sehingga biayanya lebih murah.
"Kami akan satukan pembayaran 26 layanan publik. Kami atur standarnya," imbuhnya.
Peraturan mengenai GPN sendiri sudah diluncurkan BI sejak tahun lalu. GPN dibuat untuk menghapus sekat antarbank, di mana selama ini untuk mengakses kebutuhan perbankan maupun transaksi hanya bisa dilakukan pada bank yang sama.
Prinsip GPN sama seperti kartu pembayaran internasional berlogo Visa maupun MasterCard. Namun yang membedakan, kartu dengan logo GPN hanya untuk transaksi di dalam negeri.