Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPJS Kesehatan Defisit, Begini Dampaknya Pada Rumah Sakit dan Pasien

Defisit keuangan yang dialami Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berdampak pada seluruh pihak yang terkait mulai dari rumah sakit hingga pasien.
Ilustrasi - Petugas melayani calon pasien menyelesaikan proses administrasi di RSUD Jati Padang, Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar
Ilustrasi - Petugas melayani calon pasien menyelesaikan proses administrasi di RSUD Jati Padang, Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia memaparkan dampak yang terjadi akibat defisit keuangan di BPJS Kesehatan.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Daeng M Faqih memaparkan defisit keuangan yang dialami Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berdampak pada seluruh pihak yang terkait mulai dari rumah sakit hingga pasien.

Daeng dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu (31/3/2019), mengatakan kondisi defisit keuangan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional paling banyak berdampak pada pelayanan fasilitas kesehatan kepada pasien.

“Defisit ini paling banyak di antara yang menyebabkan kualitas pelayanan itu karena kalau defisit enggak dibayar kemudian rumah sakit gagal bayar ke pihak ketiga,” kata Daeng.

Rumah sakit menunggak pembiayaan obat-obatan dan peralatan kesehatan penunjang seperti obat-obatan dengan bahan habis pakai yang apabila tidak ada akan menghambat kerja dokter dalam menangani pasien.

Daeng menjelaskan jika suatu rumah sakit tidak bisa menangani pasien dikarenakan keterbatasan obat-obatan dan peralatan akan berakibat pada merujuknya pasien ke rumah sakit lain.

Dalam kondisi itu, pasien akan mengalami keterlambatan penanganan yang berdampak pada kondisi kesehatannya.

“Penanganan pasien itu kan ada masa emasnya, kan ada golden period-nya. Itu yang bisa hilang,” jelas Daeng.

Selain itu, masalah keuangan pada BPJS Kesehatan juga berimbas pada tenaga kesehatan yaitu dokter dan perawat yang tertunggak dibayarkan jasanya.

Oleh karena itu Daeng menegaskan bahwa penyelesaian dalam masalah keuangan pada Program JKN yang paling mendesak adalah mengatasi defisit yang diderita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper