Bisnis.com, JAKARTA — Komposisi kepemilikan saham anak usaha perusahaan pelat merah yang fokus bisnis transaksi pembayaran berbasis kode quick response, LinkAja, masih memungkinkan berubah.
Saat ini, opsi kepemilikan saham mayoritas adalah PT Telkomsel sebesar 25%. Adapun, BRI, BNI, dan Bank Mandiri masing-masing memiliki 20% saham. BTN dan Pertamina masing-masing mendapatkan 7% dan sisanya 1% milik Jiwasraya.
“Nanti akan dihitung ulang akhir tahun, antara lain tergantung merchant masing-masing,” kata Deputi Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo kepada Bisnis, Selasa (9/4/2019).
Baca Juga
Urusan komposisi saham PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), perusahaan yang memiliki izin operasional LinkAja sempat menjadi bahan diskusi. Sempat muncul rencana untuk meratakan porsi kepemilikan saham. Perusahaan yang secara kontribusi belum memiliki valuasi setara akan diminta untuk menambah penyertaan modal.
Hal tersebut disampaikan oleh General Manager IT Solutions & Security System Division PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Muhammad Faisal Jazuli pada akhir Februari 2019 di Jakarta. “Totalnya [valuasi saham] dibagi rata. Misal pemilik platform dihitung 10, tapi setiap pihak harus menyetor 20, berarti dia harus menyertakan 10 lagi,” jelasnya.
Faisal menjelaskan bahwa penyertaan modal itu akan digunakan untuk pengembangan LinkAja. Aplikasi T-Cash milik Telkomsel yang telah dikonversi menjadi LinkAja akan melalui proses yang membutuhkan dana tidak sedikit.