Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Victoria Terbitkan Obligasi Rp500 Miliar

PT Bank Victoria Tbk. menerbitkan surat utang senilai total Rp500 miliar, yang terbagi atas obligasi dan obligasi subordinasi. Dana yang dihimpun akan digunakan untuk memperkuat permodalan serta mendukung ekspansi kredit.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Victoria Tbk. menerbitkan surat utang senilai total Rp500 miliar, yang terbagi atas obligasi dan obligasi subordinasi. 

Perinciannya, Bank Victoria menerbitkan Obligasi Berkelanjutan UU Bank Victoria Tahap I Tahun 2019 dengan target dana yang dihimpun sebanyak-banyaknya sebesar Rp100 miliar. Obligasi tersebut merupakan bagian dari fasilitas Obligasi Berkelanjutan II Bank Victoria yang memiliki target data Rp200 miliar. 

Obligasi tersebut berjangka waktu 2 tahun, dengan kupon yang dibayar setiap tiga bulan sekali. 

Bank Victoria juga juga menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Victoria Tahap I Tahun 2019 senilai paling banyak Rp400 miliar. Obligasi subordinasi tersebut merupakan bagian dari fasilitas Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank  Victoria dengan total target penghimpunan dana senilai Rp800 miliar. 

Obligasi subdordinasi Bank Victoria ditawarkan dalam tenor lebih panjang yakni 7 tahun sejak tanggal emisi. Kupon dibayarkan setiap tiga bulan sekali. 

Dalam prospektus yang dipublikasikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (31/5/2019), Bank Victoria menyatakan bahwa penghimpunan dana dari obligasi akan digunakan sebagai modal kerja dalam rangka pengembangan usaha, terutama dalam pemberian kredit serta peningkatan komposisi struktur penghimpunan dana jangka panjang. 

Sementara itu, dana yang dihimpun dari penerbitan obligasi subordinasi akan digunakan untuk modal kerja terutama kredit dan memperkuat struktur permodalan dan diperhitngkan sebagai Modal Pelengkap (Tier 2), serta peningkatan komposisi struktur penghimpunan dana jangka panjang.  

Dalam kesempatan sebelumnya, Presiden Direktur Bank Victoria Ahmad Fajar mengatakan bahwa perseroan menerbitkan surat berharga sebagai salah satu upaya untuk menghimpun pendanaan jangka menengah dan panjang dari pasar modal. Pendanaan tersebut untuk memperkuat struktur pendanaan perseroan dan mendukung rencana ekspansi bisnis. 

Menurut Ahmad Fajar, pada tahun ini perseroan memperkirakan total emisi surat berharga yang akan dilakukan mencapai Rp700 miliar - Rp800 miliar. Adapun bentuknya bervariasi seperti obligasi, subordinated loan serta sertifikat deposito.

“Pada tahun 2019 ini kami masih akan menerbitkan obligasi dan subordinated loan. Untuk meng-cover pendanaan jangka panjang yang jatuh tempo, jumlahnya antara Rp500 miliar sampai dengan Rp600 miliar lagi,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.

Pada pekan ketiga Februari 2019, emiten perbankan berkode saham BVIC tersebut baru menerbitkan negotiable certificate of deposit (NCD) dengan nilai Rp200 miliar.

Surat berharga tersebut dibagi dalam tiga seri, yakni seri A dengan tenor 6 bulan, tingkat kupon 8,5% sebesar Rp100 miliar; seri B dengan tenor 9 bulan tingkat kupon 8,75% sebesar Rp40 miliar serta seri C tenor 12 bulan dengan kupon 9% sebesar Rp60 miliar.

Menurut Ahmad Fajar, emisi NCD tersebut juga mendapat respons yang positif dari para investor alias oversubscribed. Meski demikian, BVIC tetap merealisasikan penerbitan Rp200 miiliar sesuai rencana bisnis bank. Pendanaan yang didapatkan tersebut akan digunakan untuk operasional bank yang disalurkan dalam bentuk kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper