Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Berita Terpopuler Finansial, LPS Klaim Jadi Lembaga Penjaminan Terbesar Ketiga di Asia dan BI Terlalu Berhati-Hati Turunkan Suku Bunga Acuan

Kabar Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang mengklaim jadi lembaga penjamin terbesar ketiga di Asia jadi berita terpopuler kanal Finansial hari ini, Jumat (19/7/2019).
Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Destry Damayanti (dari kanan), Ketua Dewan Komisioner Halim Alamsyah, dan Kepala Eksekutif Fauzi Ichsan menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Kamis (18/7/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Destry Damayanti (dari kanan), Ketua Dewan Komisioner Halim Alamsyah, dan Kepala Eksekutif Fauzi Ichsan menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Kamis (18/7/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

1. Aset Terus Tumbuh, LPS Klaim Jadi Lembaga Penjaminan Terbesar Ketiga di Asia

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tercatat sebagai institusi yang mampu mengembangkan peran otoritas penjaminan dengan total aset yang terus meningkat hingga Rp110 triliun meskipun jumlah karyawannya relatif tak banyak.

Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan mengatakan, jumlah aset bertambah setiap tahun seiring dengan penerimaan premi untuk pelaksanaan fungsi penjaminan dana simpanan nasabah. Baca selengkapnya di sini

2. BI Terlalu Berhati-Hati Turunkan Suku Bunga Acuan

5 Berita Terpopuler Finansial, LPS Klaim Jadi Lembaga Penjaminan Terbesar Ketiga di Asia dan BI Terlalu Berhati-Hati Turunkan Suku Bunga Acuan

Bank Indonesia (BI) dipandang masih terlalu berhati-hati dalam menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-day Reverse Repo Rate (7DRR).

Seperti diketahui, kemarin BI menurunkan BI 7DDR sebesar 25 bps dari 6% menjadi 5,75%. Baca selengkapnya di sini

3. Keputusan Penurunan Suku Bunga Acuan BI Dinilai Sangat Tepat

5 Berita Terpopuler Finansial, LPS Klaim Jadi Lembaga Penjaminan Terbesar Ketiga di Asia dan BI Terlalu Berhati-Hati Turunkan Suku Bunga Acuan

Keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin dari 6% menjadi 5,75% sangat rasional dan menunjukkan independensi moneter Indonesia.

Ryan Kiryanto, Kepala Ekonom BNI, mengatakan bahwa keputusan RDG BI menurunkan suku bunga acuan atau BI7 DRR sebesar 25 bps dari 6% ke 5,75% disertai penurunan deposit facility 25 bps menjadi 5% dan lending facility 25 bps menjadi 6,50% sudah sesuai prediksi. Baca selengkapnya di sini

4. BI Berpotensi Kembali Pangkas Suku Bunga Acuan

5 Berita Terpopuler Finansial, LPS Klaim Jadi Lembaga Penjaminan Terbesar Ketiga di Asia dan BI Terlalu Berhati-Hati Turunkan Suku Bunga Acuan

Bank Indonesia mencoba menjaga stabilitas ekonomi nasional dengan mencontoh Bank of Korea yang memangkas suku bunga acuan kemarin. Pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia tersebut berpeluang untuk dilakukan kembali.

Satria Sambijantoro, analis PT Bahana Sekuritas menyatakan, pemangkasan suku bunga 25 basis poin oleh Bank Indonesia menjadi 5,75% adalah yang pertama sejak September 2017. Baca selengkapnya di sini

5. Kala BI Selangkah di Depan The Fed

5 Berita Terpopuler Finansial, LPS Klaim Jadi Lembaga Penjaminan Terbesar Ketiga di Asia dan BI Terlalu Berhati-Hati Turunkan Suku Bunga Acuan

Kira-kira 9 tahun lalu, dalam sebuah acara market outlook, Mirza Adityaswara yang kala itu menjabat sebagai Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., mengingatkan Bank Indonesia (BI) untuk tidak behind the curve dalam penetapan kebijakan suku bunga acuannya.

Kritik itu pun tak sekali dua kali dia sampaikan di berbagai kesempatan. Baca selengkapnya di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Oliv Grenisia
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper