Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MISI INDUSTRI ASURANSI : Menjadi Kirana untuk Negeri

“Kirana berarti sinar. Maknanya melambangkan profesi agen yang memiliki karier cemerlang, hasil dari ketekunan, kegigihan, konsistensi, serta keahliannya dalam membantu masyarakat Indonesia.”
Perancang busana Anne Avantie bercerita tentang perjalanan dirinya menapaki karier hingga kini menjadi salah satu desainer ternama di Indonesia, saat mengisi acara motivasi agen dengan konsep convention di Hall de Tjolomadoe, Karanganyar, Kamis (8/8). Keuletan dan kemauan yang kuat menjadi modal kesuksesan Anne Avantie.
Perancang busana Anne Avantie bercerita tentang perjalanan dirinya menapaki karier hingga kini menjadi salah satu desainer ternama di Indonesia, saat mengisi acara motivasi agen dengan konsep convention di Hall de Tjolomadoe, Karanganyar, Kamis (8/8). Keuletan dan kemauan yang kuat menjadi modal kesuksesan Anne Avantie.

“Kirana berarti sinar. Maknanya melambangkan profesi agen yang memiliki karier cemerlang, hasil dari ketekunan, kegigihan, konsistensi, serta keahliannya dalam membantu masyarakat Indonesia.”

Penjelasan itu terlontar dari Arjanti Efrin, Ketua Panitia Top Agen Awards (TAA) 2019, ajang tahunan bergengsi yang diselenggarakan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). TAA kembali digelar tahun ini di Solo Jawa Tengah dengan mengusung tema 'Kirana Nusantara'.

Arjanti mengatakan, agen asuransi memiliki tugas mulia untuk membantu dan mendorong kesadaran masyarakat terkait dengan pentingnya pengelolaan keuangan, serta berperan aktif menjadi bagian dalam pengembangan sektor jasa keuangan.

“Sehingga industri asuransi jiwa bisa menjadi pemimpin di industri keuangan nonbank, dalam membantu kesejahteraan masyarakat Indonesia.”

Dengan berlatar tema itu, Arjanti mengatakan rangkaian kegiatan TAA 2019 pun dikemas secara khusus. Seremoni dan penyerahan Taman AAJI di Manahan, Solo, pada 7 Agustus 2019 mengawali ajang tersebut.

Pelaku industri asuransi jiwa bersama-sama melakukan perbaikan dan revitalisasi taman di salah satu area Stadion Manahan Solo. Menurutnya, hal itu merupakan wujud tanggung jawab sosial industri atau industri social responsibility (ISR).

ISR itu berlanjut pada 8 Agustus 2019 melalui pemberian sembako dan cek kesehatan bagi tukang becak, khususnya di daerah Solo. Dalam waktu bersamaan di lapangan De Tjolomadoe, Karanganyar, acara 'Pasar Rakyat' digelar selama sehari penuh.

“Ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat melalui promosi stand perusahaan asuransi jiwa. Acara kemeriahan lainnya melalui permainan game, kuliner, lomba band dan modern dance antarpelajar dengan puncak acaranya yang dimeriahkan oleh artis dan band ibukota.”

Ketua Panitia Top Agen Awards (TAA) 2019 Arjanti Efrin tengah memberikan paket sembako kepada salah satu tukang becak dalam rangkaian kegiatan TAA 2019 yang digelar oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia di Hall de Tjolomadoe, Karanganyar, Kamis (8/8).
Ketua Panitia Top Agen Awards (TAA) 2019 Arjanti Efrin tengah memberikan paket sembako kepada salah satu tukang becak dalam rangkaian kegiatan TAA 2019 yang digelar oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia di Hall de Tjolomadoe, Karanganyar, Kamis (8/8).

Pada hari yang sama, Arjanti mengatakan pihaknya juga menyelenggarakan program motivasi agen dengan konsep convention di Hall de Tjolomadoe, Karanganyar. Melalui program itu, para peserta secara otomatis mendapat credit point yang menjadi opsi bagi para agen dalam program Continuous Professional Development (CPD).

 MOTIVASI AGEN

Tak tanggung-tanggung, TAA 2019 menghadirkan dua tokoh Indonesia yang membagikan pengalamannya dalam menggapai kesuksesan, yakni Daniel Mananta dan Anne Avantie. Dalam kesempatan itu, Daniel Mananta mengisahkan perjalanan karier dan kesuksesannya dalam membangun brand clothing 'Damn! I Love Indonesia'.

Menurutnya, kunci sukses berlanjutnya dan berkembangnya bisnis pakaian yang ditekuninya sejak 2008 itu lantaran dibangun atas dasar passion, memiliki tujuan yang tepat dan memberikan dampak bagi banyak orang. Daniel mengatakan bisnis itu berangkat dari kerinduannya terhadap Indonesia ketika mengenyam pendidikan tinggi di Australia.

Tujuannya adalah untuk memberikan inspirasi dan membangkitkan rasa cinta dari para anak muda kepada Indonesia. “Ini saya mulai ketika saya sudah menjadi public figure, jadi murni awalnya dari passion,” kata Daniel.

Alhasil, tujuan Daniel itu ternyata sampai kepada masyarakat Indonesia. Gerai pakaian dengan brand itu terus bertambah dan tersebar di seluruh Indonesia. Tidak hanya dari sisi pemasaran, brand itu mendapat sambutan yang besar dari berbagai kalangan.

“Jadi, kalau ingin berbisnis, lihat misinya apa? Kalau hanya untuk diri sendiri tidak akan jalan. Sebaliknya kalau memberi impact, kemungkinan besar akan sustain.”

Selebritis sekaligus pemilik brand clothing 'Damn! I Love Indonesia' Daniel Mananta (kiri) tengah menyampaikan pengalaman dan kunci sukses berkembangnya bisnis pakaian yang ditekuninya sejak 2008. Daniel mengisi program motivasi agen dengan konsep convention di Hall de Tjolomadoe, Karanganyar, Kamis (8/8).
Selebritis sekaligus pemilik brand clothing 'Damn! I Love Indonesia' Daniel Mananta (kiri) tengah menyampaikan pengalaman dan kunci sukses berkembangnya bisnis pakaian yang ditekuninya sejak 2008. Daniel mengisi program motivasi agen dengan konsep convention di Hall de Tjolomadoe, Karanganyar, Kamis (8/8).

Sementara itu, Anne Avantie juga membagikan pengalamannya dalam menapaki tangga menuju kesuksesan setelah sejumlah peristiwa yang menghancurkan usaha dan kariernya. Kerja keras, ketekunan, dan penyerahan diri kepada Sang Pencipta menjadi kunci suksesnya.

Setelah tempatnya berjualan pakaian dan lapak ibunya berjualan bunga habis terbakar pada 1998, Anne memilih untuk mulai membangun kembali karier di Jakarta. Itu menjadi pertaruhan dengan modal kemauan kuat. Pasalnya, dia hanya berbekal ijazah SMP.

Namun, berkat keuletannya, Anne berhasil menjadi desainer ternama di Indonesia bahkan hingga ke luar negeri. “Saya ke Jakarta mencari penghidupan yang layak, menutup lembaran masa lalu. Dengan rapor merah, saya pikir tidak bisa menjadi Anne Avantie yang sekarang, tetapi saya berjalan dengan segala kemampuan yang ada. Semakin dihina, semakin saya cepat berjalan,” ujarnya.

Anne juga mengingatkan bahwa prestasi itu bukan tujuan akhir. Prestasi baginya hanya kebahagiaan sekejap, sehingga menjadi penanda atau pengingat bagi langkah selanjutnya. Prestasi utama, jelasnya, adalah ketika seseorang bisa berbuat sesuatu bagi orang lain.

“Prestasi terbesar adalah ketika bisa mengalahkan diri sendiri, ketika bisa mengampuni orang yang menjadi penyebab masalah dalam hidup saya, dan ketika bisa meninggalkan diri sendiri serta melakukan banyak hal untuk orang lain,” jelasnya ketika menutup sharing kepada 1.000 peserta TAA 2019.

Melengkapi agenda pada hari itu, beberapa penghargaan diberikan kepada para tenaga pemasar, antara lain untuk kategori Top Rookie by Premium, Top Rookie by Policy, Top Agent in Telemarketing, Top Agent by Group Premium, Top Leader by Premium, dan Top Leader by Recruitment.

Di sela-sela acara tersebut, para peserta juga turut berbagi kasih dengan memberikan sumbangan sukarela bagi anak-anak yatim piatu di panti asuhan. Total donasi yang terkumpul mencapai Rp90 juta. 

MALAM PENGHARGAAN

Pada Jumat (9/8), kegiatan puncak TAA 2019 pun diselenggarakan dengan mengusung konsep 'Gemerlap Bintang Nusantara'. Arjanti mengatakan awarding night itu merupakan acara pamungkas TAA 2019 dan dihadiri oleh 1.000 agen dari sejumlah perusahaan asuransi jiwa di Indonesia.

Penghargaan dalam beragam kategori diberikan kepada para agen berprestasi dalam malam penetapan Top Agent of The Year. Ajang itu menjadi apresiasi tertinggi yang disematkan AAJI kepada agen dengan prestasi terbaik sepanjang 2018.

“Kami berharap apa yang telah dicapai akan menjadi contoh dan semangat bagi para agen untuk berprestasi,” ujarnya.

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan perhelatan TAA 2019 menjadi prestasi tersendiri bagi industri asuransi jiwa. Pasalnya, pelaksanaannya mengukuhkan eksistensi dan komitmen industri asuransi jiwa untuk terus melaksanakan ajang bergengsi bagi para tenaga pemasar berprestasi.

Apalagi, sambung Budi, saat ini bukan sekadar ajang penghargaan, TAA juga memberikan nilai tambah, di antaranya, wisata, hiburan dan edukasi kepada masyarakat, serta kepedulian sosial.

“TAA telah menjadi benchmark bagi asuransi jiwa di Indonesia untuk berlomba-lomba menciptakan agen-agen yang berprestasi. Agen yang berprestasi adalah kebanggaan perusahaan. Selain itu, TAA juga menjadi bagian dari upaya industri asuransi jiwa dalam memperkenalkan profesi agen asuransi jiwa kepada masyarakat umum.”

Kepala Eksekutif Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Riswinandi pun mengapresiasi AAJI yang secara konsisten selama 32 tahun mampu menyelenggarakan agenda TAA untuk memberikan penghargaan dan sekaligus mendorong para agen perusahaan asuransi jiwa untuk terus menumbuhkembangkan sektor asuransi jiwa di Indonesia.

Pasalnya, para agen di industri asuransi jiwa masih memiliki peran yang sangat vital, kendati insurance technology atau insurtech mulai berkembang di Indonesia.

Pegiat industri asuransi jiwa berpose besama usai seremoni dan penyerahan Taman AAJI di Manahan, Solo, Rabu (7/8/2019). Sejumlah perusahaan bersama-sama melakukan perbaikan dan revitalisasi taman di salah satu area Stadion Manahan Solo sebagai wujud tanggung jawab sosial industri.
Pegiat industri asuransi jiwa berpose besama usai seremoni dan penyerahan Taman AAJI di Manahan, Solo, Rabu (7/8/2019). Sejumlah perusahaan bersama-sama melakukan perbaikan dan revitalisasi taman di salah satu area Stadion Manahan Solo sebagai wujud tanggung jawab sosial industri.

Menurutnya, sulit untuk dipungkiri bahwa pemasaran produk asuransi jiwa tidak lepas dari faktor psikologis dan kedekatan dengan konsumen. Para agen juga memiliki peran vital untuk menjelaskan produk dan isi polisnya secara langsung kepada konsumen.

“Meskipun penggunaan insurance technology atau insurtech dalam bidang pemasaran asuransi mulai marak akhir-akhir ini, namun kami melihat peran agen asuransi masih sangat penting,” kata Riswinandi.

Dia pun mengakui bahwa para agen saat ini tidak sekadar menjual produk asuransi. Para agen, jelasnya, juga berperan penting dalam memberikan nasihat dan pandangan kepada calon tertanggung atau konsumen agar mendapatkan pemahaman dalam merencanakan keuangan dan kesehatan mereka.

Selain itu, tenaga pemasar asuransi jiwa juga dinilai mengambil bagian dalam peningkatan inklusi dan literasi jasa keuangan nasional.

“Demikian juga dalam konteks perluasan akses jasa keuangan. Perlu kami sampaikan bahwa para agen ini memiliki peran mulia, yakni meningkatkan taraf hidup masyarakat, sekaligus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan,” ujar Riswinandi saat menutup sambutannya dalam malam penghargaan tersebut.

Pada sesi puncak, penghargaan Top Agent of The Year diberikan kepada Cindy Tjahjadi, tenaga pemasar dari PT Prudential Life Assurance. Dia berhasil mengungguli Indriansi Sasmita dari PT Equity Life Indonesia serta Theresia Tjokrosoeharto dari PT AIA Financial yang berada di peringkat kedua dan ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper