1. OJK Disarankan Buka Kondisi Perusahaan Asuransi Bermasalah
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dinilai perlu menyampaikan perkembangan dari upaya penyehatan perusahaaan asuransi yang tengah menghadapi masalah keuangan, seperti AJB Bumiputera 1912 dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero), kepada masyarakat, untuk menghindari bergulirnya 'bola liar' informasi.
Hal tersebut disampaikan pengamat asuransi Herris Simandjuntak kepada Bisnis. Baca selengkapnya di sini
2. BNI dan BI Edukasi Pekerja Migran Indonesia di Tokyo
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. bekerja sama dengan Bank Indonesia menggelar Workshop Literasi Remitansi Nontunai dan Investasi di Era Digital untuk pekerja migran Indonesia.
Sekitar 300 pekerja migran Indonesia (PMI) hadir pada event literasi keuangan digital yang diselengarakan di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT), Minggu (1/9/2019). Baca selengkapnya di sini
3. Bank DKI Akad Kredit DP Rp0 di Klapa Village
Bank DKI sebagai bank pelaksana program Solusi Rumah Warga atau Samawa resmi melakukan penandatanganan akad kredit kepada calon penghuni Klapa Village, Jakarta Timur dengan uang muka Rp0.
Adapun, dalam kegiatan tersebut Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan juga secara simbolis meresmikan hunian DP Rp0 Klapa Village dan melakukan penyerahan kunci kepada calon penghuni. Baca selengkapnya di sini
4. Tren Perlambatan Penyaluran Kredit Masih Berlanjut
Perlambatan laju penyaluran kredit bank di Indonesia kembali berlanjut hingga Juli 2019.
Berdasarkan Analisis Uang Beredar yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) 30 Agustus lalu, penyaluran pembiayaan perbankan per Juli 2019 tumbuh 9,7 persen secara year-on-year (yoy), atau lebih lambat dibanding bulan sebelumnya. Baca selengkapnya di sini
5. OJK Perlu Sampaikan Kondisi Asuransi Bermasalah
Otoritas Jasa Keuangan atau OJK dinilai perlu menyampaikan perkembangan dari upaya penyehatan perusahaaan asuransi yang tengah menghadapi masalah keuangan, seperti Asuransi Jiwa Bersama atau AJB Bumiputera 1912 dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) kepada masyarakat, untuk menghindari bergulirnya 'bola liar' informasi.
Hal tersebut disampaikan pengamat asuransi Herris Simandjuntak kepada Bisnis, akhir pekan lalu. Baca selengkapnya di sini