Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mencatat kenaikan pendapatan komisi dari bisnis remitansi sebesar 12,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) hingga Agustus 2019.
Corporate Secretary BRI Hari Purnomo mengatakan realisasi pertumbuhan pendapatan komisi dari bisnis pengiriman uang ini telah di atas target.
“Jumlah keseluruhan transaksi incoming remittance hingga Agustus 2019 mencapai 5,1 juta transaksi atau tumbuh 12,1 persen (yoy) dengan volume mencapai Rp377,9 triliun,” sebutnya kepada Bisnis, Rabu (9/10/2019).
Bisnis remitansi merupakan salah satu sumber pendapatan non bunga BRI. Meski begitu, bisnis ini bukan penopang utama nilai pendapatan komisi atau Fee-Based Income (FBI) perseroan.
BRI masih mengandalkan layanan transaksi perbankan dan trade finance di segmen korporasi untuk mendapat FBI. Pada segmen mikro dan konsumer, emiten berkode BBRI ini mengandalkan layanan transaksi internasional, agen Brilink, dan aktivitas di e-channel serta mobile banking untuk memupuk FBI.
Hari mengungkapkan per Agustus 2019, pendapatan komisi BRI naik sekitar 12 persen secara yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi tersebut diklaim sejalan dengan target 12-14 persen yoy untuk tahun ini.
Baca Juga
Berdasarkan Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia yang dirilis Bank Indonesia (BI), hanya naik 2,11 persen yoy sepanjang kuartal II/2019, menjadi US$2,9 miliar. Capaian ini di bawah nilai remitansi pada kuartal I/2019, yang meningkat 4,11 persen yoy.