Bisnis.com, JAKARTA - Investree mulai memperluas jaringan di kawasan Asean bekerja sama dengan perusahaan holding publik asal Filipina untuk menyalurkan UKM di negeri yang saat ini dipimpin Presiden Duterte.
Kedua pihak meresmikan kolaborasi ini dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama di Manila, Filipina, pada 20 Januari 2020. Bersama FDC, kolaborasi ini bertujuan untuk memberdayakan para UKM di Filipina.
Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan dalam kolaborasi ini, Investree akan memberikan keahlian dan pengalaman dalam hal penyediaan solusi bisnis bagi UKM dengan basis fintech.
Group Filinvest merupakan perusahaan holding publik yang mengawali bisnisnya di sektor pembiayaan kendaraan di Filipina. Perusahaan terus mengembangkan gurita bisnisnya ke sektor perbankan, properti, hotel, gula, tenaga pembangkit, dan infrastruktur.
“Kami percaya bahwa dengan pengalaman dan jaringan yang dimiliki FDC, kami mampu mendorong perkembangan UKM di Filipina sama dengan yang telah Investree lakukan di Indonesia,” ujar Adrian, dikutip dari siaran pers, Kamis (23/1/2020).
Director, President & CEO Filinvest Development Corporation (FDC), Lourdes Josephine Gotianun Yap meyakini dari sinergi ini akan tercipta solusi bernilai tinggi yang mampu mengatasi berbagai tantangan yang terus dihadapi UKM hingga kini.
Terkait potensi bisnis, menurut Inquirer.net pada tahun 2018 saja, 99,6 persen dari bisnis yang terdaftar di Filipina merupakan UKM dan memperkerjakan lebih dari 70 persen tenaga kerja. Inilah yang berusaha dieksplorasi lebih lanjut oleh Investree dan FDC ke depan.
Hingga awal Januari 2020, Investree berhasil membukukan catatan total fasilitas pinjaman Rp 4,46 triliun dan nilai pinjaman tersalurkan Rp3,33 triliun dengan rata-rata tingkat pengembalian (return) 16,1 persen p.a. dan TKB90: 99 persen.