Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mengajak para stakeholder sektor properti, khususnya para pengembang untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk menjaga pertumbuhan sektor properti.
Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury mengatakan sektor properti saat ini ikut diuji setelah merebaknya kasus virus corona atau covid -19 yang berpotensi memukul sejumlah sektor ekonomi Indonesia, seperti pariwisata, perdagangan dan investasi.
Namun menurutnya, sektor properti masih dapat bertahan di tengah situasi ini, dikarenakan permintaan domestik yang tinggi untuk hunian, baik subsidi maupun nonsubsidi.
Selain itu, Pemerintah menggelontorkan sejumlah kebijakan fiskal dan moneter yang pro sektor properti untuk mendorong ekonomi, di antaranya relaksasi loan to value, penambahan anggaran subsidi, dan kebijakan pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia untuk memberi stimulus perbaikan ekonomi.
“Untuk itu, kami sama-sama wujudkan kolaborasi yang produktif dan inovasi untuk membantu pemerintah menjaga sektor properti tetap melaju, apalagi dengan banyaknya stimulus yang diberikan Pemerintah maupun regulator,” kata Pahala, dikutip melalui siaran pers, Rabu (11/3/2020).
Pahala mengatakan sektor properti dapat menyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa-masa perlambatan ekonomi, karena sektor ini memberikan dampak terhadap 172 lebih sektor industri turunan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Baca Juga
“Saya yakin kebijakan lain, baik fiskal maupun moneter untuk mengantisipasi dampak covid-19 akan lebih banyak dan tepat sasaran. Untuk itu para stakeholder properti harus meningkatkan produktivitas dan inovasi dan terus memperkuat sinergi,” katanya.
Oleh karena itu, sebagai bentuk dukungan kepada para developer, Bank BTN memberikan stimulus khusus kepada pengembangdengan rating tertentu, yaitu berupa percepatan proses kredit dan relaksasi sejumlah syarat pengajuan kredit.
Perseroan berharap para developer dapat terus bekerja sama dan mengoptimalkan layanan maupun fasilitas perbankan yang dimiliki Bank BTN, tidak hanya kredit konstruksi dan kredit modal kerja, tetapi juga program BTN Solusi yang akan memberikan kemudahan bagi para developer dan karyawannya.
Program BTN Solusi merupakan program yang memberikan solusi bagi instansi atau lembaga untuk mengelola tabungan payroll atau gaji dari karyawannya sekaligus memberikan beragam manfaat yang dapat mendukung kebutuhan finansial.
“Lewat program ini, kami juga mengharapkan Pengembang dapat mendukung sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menabung, khususnya untuk membeli rumah sesuai dengan tagline BTN, Ayo Punya Rumah dengan Bank Tabungan,” tutur Pahala.
Adapun pada tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan KPR sekitar 8 persen-10 persen, yang ditopang oleh pertumbuhan KPR nonsubsidi sekitar 13 persen-15 persen. Sementara untuk segmen KPR Subsidi, Bank berkode saham BBTN ini menargetkan pertumbuhan sekitar 3 persen-5 persen.
Di samping itu, perseroan juga memberikan penghargaan dan apresiasi khusus diberikan kepada sejumlah developer, khususnya yang bergerak di segmen perumahan nonsubsidi, baik dari jumlah penyalurannya maupun kualitas kreditnya pada Selasa (10/3/2020).
Penghargaan tersebut diberikan untuk tiga kategori, pertama adalah developer dengan realisasi KPR online terbaik yang dimenangkan oleh PT Arya Lingga Manik, PT Bumi Arta Sedayu (Citra Swarna Group) dan PT Bukit Sarua Development (Rura Graha Group). Developer tersebut berhasil mengoptimalkan situs www.btnproperti.co.id dalam merealisasikan KPR.
Kategori kedua adalah developer dengan KYG terbaik. Penghargaan untuk kategori tersebut diberikan kepada PT PP Properti Tbk, Perum Perumnas, PT Adhi Persada Properti. Apresiasi tersebut disematkan kepada developer yang memiliki kualitas dan realisasi KYG yang baik.
Sementara kategori terakhir dan utama adalah penghargaan bagi pengembang dengan realisasi KPR tahun 2019 dengan nilai di atas Rp100 miliar. Apresiasi tersebut diberikan kepada enam pengembang, yaitu ISPI Group, GAN Property, Duta Putra Group, Kalindo Group, PT Arya Lingga Manik dan Perum Perumnas.