Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua OJK: Akhir 2020 Kredit Diproyeksikan Tumbuh Hingga 4 Persen

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan kondisi ekonomi pada akhir semester pertama 2020 masih sangat berat yang tampak dari angka pertumbuhan ekonomi yang rendah.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso. BISNIS.COM
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso. BISNIS.COM

Bisnis.com, JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan pertumbuhan penyaluran kredit perbankan per Juni tahun ini masih melambat. Namun, mulai dari Juli sampai akhir 2020, penyaluran kredit diperkirakan masih mampu tumbuh sampai 4% secara tahunan.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan kondisi ekonomi pada akhir semester pertama 2020 masih sangat berat yang tampak dari angka pertumbuhan ekonomi yang rendah.

Namun, lanjut Wimboh, permintaan kredit sudah mulai membaik pada Juli dan diharapkan akan terus positif sampai akhir tahun 2020 seiring dengan banyak stimulus yang diterima sektor riil dan industri perbankan.

"Juni (pertumbuhan kredit) masih akan melambat, [dibandingkan dengan posisi bulan Mei yang tumbuh 3,04%]. Namun kami proyeksikan kredit mampu tumbuh 3% hingga 4%," katanya dalam acara webminar Indef bertajuk 'Tantangan Menata Arsitektur Sektor Keuangan di Tengah Pandemi Global', Kamis (23/7/2020)>

Sementara itu, terkait permintaan restrukturisasi, Wimboh menuturkan sudah menunjukkan tren penurunan sampai akhir Juni 2010 dan terus berlanjut pada Juli 2020.

"Kami pun akan terus memantau apakah sudah ada optimisme permintaan kredit modal kerja yang dapat menjadi momentum pertumbuhan kredit," katanya.

Sebagai informasi, bank BUMN yang menjadi anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) juga mendapat penempatan dana dari pemerintah senilai Rp30 triliun yang ditujukan untuk memberikan kredit bagi sektor riil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper