1. BRI Hapus Buku Kredit Rp5 Triliun, Apa Maksudnya?
Hingga Mei 2020, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan telah melakukan write off atau hapus buku kredit senilai Rp5 triliun.
Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan meskipun dilakukan write off, perseroan akan tetap mengupayakan pengembalian kredit dengan melakukan penagihan.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Restrukturisasi Melandai, BRI Mulai Ekspansi Kredit Lagi
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menjadi salah satu bank dengan realisasi restrukturisasi kredit paling tinggi hingga Juni 2020. Namun, indikasi perbaikan di sektor riil mulai tampak dari penurunan permintaan restrukturisasi secara bertahap.
Sekretaris Perusahaan BRI Aman Sukriyanto memaparkan sejak 16 Maret hingga 6 Juli 2020, perseroan telah merestrukturisasi kredit senilai Rp177,3 triliun kepada 2,88 juta debitur yang terdampak Covid-19.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Setelah Bank BUMN, 7 Bank Daerah Ini Dapat Penempatan Dana Negara Rp11,5 Triliun
Setelah program penempatan dana negara untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) di Bank BUMN, kali ini pemerintah merealisasikan penempatan uang di bank pembanguan daerah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, pemerintah menempatkan dana sekitar Rp11,5 triliun di tujuh bank pembangunan daerah (BPD). Penempatan dana di BPD ini merupakan tahap kedua. Tahap pertama ditempatkan di bank himpunan milik negara (Himbara) sebesar Rp30 triliun.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Merger, Bank Syariah BUMN Dinilai Bisa Sebesar Dubai Islamic Bank
Rencana merger bank syariah milik BUMN disebut akan memberikan dampak yang sangat besar bagi sektor keuangan syariah di Indonesia, khususnya perbankan syariah.
CEO Grup Syailendra Asia, sekaligus praktisi ekonomi syariah, Salina Nordin mengatakan jika merger bank syariah BUMN dilakukan, Indonesia akan memiliki entitas bank syariah sebesar Dubai Islamic Bank di Uni Emirat Arab.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. 7 Bank Daerah Diguyur Dana Rp11,5 Triliun, Sri Mulyani: Wajib Ekspansi 2 Kali Lipat!
Pemerintah resmi menempatkan dana di bank pembangunan daerah (BPD) sebesar Rp11,5 triliun guna mendorong ekonomi di daerah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Penempatan dana ini merupakan tahap kedua, setelah tahap pertama ditempatkan di bank himpunan milik negara (Himbara) alias keempat Bank BUMN sebesar Rp30 triliun.
Baca berita selengkapnya di sini.