Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. menargetkan dapat meraih pertumbuhan kredit di kisaran 8 persen sampai dengan akhir tahun. Pertumbuhan ini salah satunya bakal didorong dari penempatan uang negara senilai Rp2 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi bulanan posisi Juli 2020, Bank Jatim mencatatkan kredit yang diberikan sebesar Rp38,02 triliun. Angka ini tumbuh 12,56 persen dibandingkan dengan posisi Juli 2019 sebesar Rp33,77 triliun.
Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan pertumbuhan tertinggi berasal dari sektor komersial sebesar 16,92 persen secara year on year, dari Rp8,2 triliun menjadi Rp9,6 triliun.
Sementara pertumbuhan nominal tertinggi berasal dari sektor konsumer, dari Rp21,4 triliun menjadi Rp23,6 triliun.
Ferdian menjelaskan pertumbuhan tinggi di sektor komersial seiring dengan beberapa proyek pemerintah yang memasuki periode pencairan.
"Beberapa proyek andalan pemerintah sudah komitmen bersama bank BUMN dilakukan pencairan. Dan juga meningkatkan kredit umum," katanya, Senin (31/8/2020).
Lebih lanjut, perseroan memasang target pertumbuhan kredit sampai dengan akhir tahun di kisaran 8 persen. Target pertumbuhan ini telah memperhitungkan penyaluran kredit dari pemanfaatan dana PEN.
Ferdian mengatakan Bank Jatim telah mendapatkan dana untuk kegiatan PEN pada 14 Agustus 2020.
Sebagai informasi, Bank Jatim mendapatkan penempatan uang negara senilai Rp2 triliun dalam penandatangan kerja sama dengan Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan pada 27 Juli 2020.
"Targetnya [kredit tumbuh] 8 persen. Ini sudah dengan PEN," imbuhnya.