Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Oke (DNAR) Sebut Pandemi Berdampak pada Operasional Selama 1-3 Bulan

Direktur kepatuhan Bank Oke Efdinal Alamsyah menyebutkan perseroan mendapat gangguan operasional selama masa pandemi. Hanya saja, dampak tersebut tidak akan bertahan lama sehingga perseroan masih dapat kembali melakukan ekspansi kinerja fungsi intermediasi.
Karyawan berada di depan logo PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) di Jakarta, Jumat (8/5/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan berada di depan logo PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) di Jakarta, Jumat (8/5/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) memperkirakan pandemi virus corona sekaligus pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kembali akan berdampak pada tiga bulan operasional perseroan.

Direktur kepatuhan Bank Oke Efdinal Alamsyah menyebutkan perseroan mendapat gangguan operasional selama masa pandemi. Hanya saja, dampak tersebut tidak akan bertahan lama sehingga perseroan masih dapat kembali melakukan ekspansi kinerja fungsi intermediasi.

"Pandemi berdampak pada pembatasan operasional saja. Dampaknya antara 1 sampai 3 bulan," kata Efdinal dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (15/9/2020).

Dia melanjutkan kontribusi pendapatan yang terganggu tersebut juga lebih kecil dari 25%. Perseroan pun mengklaim masih dapat bertahan tanpa melakukan efisiensi berlebihan seperti pemangkasan karyawan.

Efdinal melanjutkan perseroan saat ini melakukan proses mapping debitur-debitur yang usahanya berdampak Covid-19 dan mempercepat proses restrukturisasi sehingga kualitas kredit debitur dapat tetap dipertahankan lancar.

"Kami fokus penyaluran kredit baru pada industri-industri yang masih memiliki prospek usaha yang masih eksis dan berkembang di tengah wabah Covid-19 seperti sektor farmasi, alat kesehatan, ritel e-commerce, dan telekomunikasi," paparnya.

DNAR masih optimistis kredit dapat tumbuh agresif 25% pada 2020 seiring dengan masih cukup baik permintaan serta kualitas kredit sepanjang paruh pertama tahun ini.

Perseroan pun masih optimistis dapat merealisasikan penyuntikan modal Rp500 miliar lagi guna pendorong transmisi fungsi intermediasi dan investasi digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper