Bisnis.com, JAKARTA -- Tim Project Management Office yang menangani merger perbankan syariah milik BUMN belum dapat memastikan rencana penambahan modal ke bank hasil penggabungan tersebut.
Ketua Tim Project Management Office yang sekaligus merupakan Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Hery Gunardi mengatakan semua pihak menginginkan agar bank hasil merger mampu tumbuh dengan baik dan menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV.
Sebagai informasi, bank BUKU IV merupakan kategori bank dengan modal inti terbesar, yaitu di atas Rp30 triliun. Saat ini terdapat 7 bank yang masuk ke kategori ini, yaitu BRI, Bank Mandiri, BCA, BNI, CIMB Niaga, Bank Danamon, dan Bank Panin.
Hanya saja, pihaknya hingga saat ini belum dapat menyampaikan terkait rencana penambahan modal tersebut.
Hingga Juni 2020, aset ketiga bank syariah BUMN yang akan melakukan merger yakni Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank BNI Syariah (BNIS), dan Bank BRI Syariah (BRIS) adalah senilai Rp214,6 triliun dengan ekuitas senilai Rp20,4 triliun.
Pada akhir tahun nanti, lanjutnya, aset ketiga bank syariah tersebut dinilai akan bertumbuh. Pasalnya, kinerja perbankan syariah cenderung lebih baik daripada bank konvensional di tengah pandemi.
"Akhir tahun, aset juga akan nambah sekitar Rp220 triliun sampai Rp225 triliun, laba berjalan sampai Juni Rp1,1 triliun kalau kali dua saja bisa capai Rp2,2 triliun," katanya dalam Press Conference mengenai CMA Signing, Selasa (13/10/2020).
Hery pun belum dapat menjelaskan lebih lanjut mengenai rencana merger ketiga bank tersebut. Hingga saat ini, ketiga holding bank syariah baru menyepakati untuk melakukan kesepakatan terkait merger tersebut. Nantinya, pengumuman lebih lanjut mengenai merger plan baru dapat disampaikan pada 20 Oktober 2020.
Meskipun demikian, Hery meyakini merger ketiga bank syariah tersebut akan melahirkan bank gabungan yang menduduki posisi nomor tujuh atau delapan dalam top ten perbankan di Indonesia. Bank hasil merger juga akan memiliki produk yang beragam, mulai dari komersil hingga ritel dengan 1.200 jaringan.
Pada 2021, diproyeksi total aset perbankan syariah yang bergabung akan mencapai Rp390 triliun dengan asumsi pertumbuhan konservatif.
Sementara itu, target pembiayaan dan himpunan dana pada 2021 yang dapat dicapai bank hasil merger diproyeksi masing-masing senilai Rp272 triliun dan Rp335 triliun.