Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Fama International mencetak laba bersih senilai Rp5,31 miliar per 30 September 2020.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia pada hari ini (12/11/2020), jika dibandingkan dengan laba per September 2019 sebesar Rp5,72 miliar, maka laba per September 2020 tercatat turun 7,17 persen.
Perolehan laba itu ditopang dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp36,98 miliar atau turun 2,89 persen yoy. Namun demikian, beban operasional mampu ditekan 3,65 persen yoy menjadi Rp29,54 miliar.
Dari situ, laba operasional naik tipis yakni 0,19 persen yoy menjadi Rp7,44 miliar.
Penyaluran kredit selama 9 bulan tahun ini tercatat Rp840,22 miliar atau meningkat 1,99 persen yoy. Sementara penghimpunan dana pihak ketiga melonjak 14,95 persen yoy menjadi Rp1,11 triliun.
Bank Fama memiliki total aset sebesar Rp1,44 triliun atau tumbuh 12,18 persen yoy. Adapun, kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross sebesar 5,43 persen per September 2020, turun tipis dari periode yang sama tahun lalu sebesar 5,76 persen.
Hingga September 2020, Bank Fama memiliki modal inti sebesar Rp277,27 miliar. Dengan demikian, perseroan masih membutuhkan tambahan modal sekitar Rp722 miliar agar dapat memenuhi ketentuan modal inti Rp1 triliun sampai dengan akhir tahun ini.
Direktur Kepatuhan Bank Fama Raden Widawati pada September kemarin menyampaikan perseroan telah menyampaikan komitmen untuk memenuhi modal inti minimum bank kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dawie menjelaskan perseroan akan mendapatkan tambahan modal dari pemegang saham. Suntikan modal diperkirakan rampung Oktober kemarin. Selain itu, perseroan berupaya mendapat tambahan modal dari rencana IPO pada tahun ini.
"Komitmen kami Rp1 triliun di akhir tahun. Sudah ada proses ke sana dan sedang dijalankan," katanya ketika itu.