Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu (Bank Bengkulu) menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada hari ini (24/11/2020).
Agenda utama yang dibahas dalam RUPSLB tersebut yakni terkait rencana masuknya PT Mega Corpora dalam pembelian saham Bank Bengkulu. Masuknya investor baru itu sebagai strategi perseroan dalam pemenuhan modal inti Bank Bengkulu sebesar Rp1 triliun pada 2020 sesuai dengan regulasi POJK 12/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
Pemegang saham dalam RUPSLB menyetujui masuknya Mega Corpora ke perseroan. Pemegang saham Bank Bengkulu yakni Pemda Perovinsi Bengkulu sebesar 44,28%, sedangnya sisanya merupakan pemda di sejumlah kabupaten.
"Alhamdulillah acara lancar sesuai yang dikehendaki," terang Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank Bengkulu Fanny Irfansyah, Selasa (24/11/2020).
Di tengah ketidakstabilan kondisi perekonomian global di masa pandemi Covid-19 ini, Bank Bengkulu masih mampu menunjukkan pertumbuhan dan performa kinerja keuangan yang memuaskan bila dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pencapaian kinerja Bank Bengkulu per 31 Oktober 2020 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp126 miliar atau naik 126 secara year on year (yoy).
Baca Juga
Aset Bank Bengkulu tercatat sebesar Rp8,45 triliun. Kenaikan aset tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit secara tahunan yang mencapai Rp5,74 triiun. Sementara itu untuk dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp7,23 triliun.
Kinerja positif tersebut terus memacu laba bersih Bank Bengkulu yang yang didukung oleh performa 178 jaringan kantor Bank Bengkulu yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 11 Kantor Cabang, 32 Kantor Cabang Pembantu, 20 Kantor Kas, 5 Payment Point dan 109 ATM.