1. UUS BTN Mau Gabung Merger Bank Syariah BUMN? Ini Kata Wamen Tiko
Proses merger tiga bank syariah BUMN saat ini masih berlangsung dan ditargetkan rampung Februari 2021.
Ketiga bank tersebut yaitu PT Bank Syariah Mandiri, PT BRI Syariah Tbk., dan PT Bank BNI Syariah. Lalu, bagaimana dengan BTN Syariah, apakah akan menyusul?
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Kementerian BUMN Perluas Akses Modal dan Pembiayaan Bank Syariah Hasil Merger
Kementerian BUMN mengaku sedang mengajukan lisensi perbankan syariah ke Dubai untuk mendapatkan akses pembiayaan dan permodalan sukuk yang lebih besar.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menuturkan pemerintah akan mendorong bank syariah hasil merger untuk dapat bersaing di pasar global dan bahkan tembus ke posisi 10 bank terbesar syariah dunia.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Bank Syariah BUMN Hasil Merger Ditargetkan jadi BUKU 4 pada 2022
Pemerintah optimistis bank syariah BUMN hasil merger akan naik ke kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV pada 2022.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan penggabungan saat ini baru melibatkan Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. BPJS Ketenagakerjaan Punya Dana Rp472 T, Bagaimana Pengelolaan Investasinya?
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan tercatat mengelola dana jumbo Rp472,9 triliun untuk memproteksi para pekerja. Di tengah tekanan ekonomi, di mana penempatan investasinya?
Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan atau BP JAMSOSTEK Amran Nasution menjabarkan bahwa hingga 30 November 2020, pihaknya memiliki total dana investasi Rp472,9 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 12,9 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan catatan November 2019 sekitar Rp418,8 triliun.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Indef: Multifinance Perlu Antisipasi Kenaikan Minat Beli Kendaraan Bekas Tahun 2021
Institute for Development of Economics and Finance atau Indef menilai bahwa tren peningkatan konsumsi mobil bekas masih akan terjadi hingga 2021 seiring menurunnya daya beli masyarakat.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira menjabarkan bahwa dalam kondisi pandemi Covid-19 ini terdapat penurunan daya beli di kelompok kelas menengah. Mereka pun cenderung membeli mobil bekas dibandingkan mobil baru.
Baca berita selengkapnya di sini.