Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Puan Maharani diketahui ditunjuk menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang diketuai oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
"Iya beliau [Puan Maharani] sudah setuju menjadi wakil ketua dewan pembina MES," ujar Iggi Haruman Achsien, Sekjen MES saat diminta konfirmasi oleh Bisnis, Sabtu (30/1/2021).
Putri mantan Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri itu akan mendampingi Wapres RI Ma'ruf Amin yang ditunjuk kembali menjadi Ketua Dewan Pembina MES 2021-2023.
Seperti diketahui, pekan lalu, Sabtu (23/1/2021), MES menggelar Musyawarah Nasional dan menunjuk Erick Thohir menjadi ketua umum periode 2021-2023. Dalam Munas itu juga dipilih beberapa tim formatur untuk menyusun kepenggurusan MES.
Tim formatur itu terdiri dari, Dewan Pembina Demisioner Ma'ruf Amin, Dewan Pakar Demisioner Sugiharto, dua orang BPH Demisioner Firdaus Djaelani dan Edy Setiadi, perwakilan Indonesia Barat Syahrizal Abbas, perwakilan Indonesia Tengah Imron Mawardi, perwakilan Indonesia Timur Baiq Mulianah, perwakilan Luar Negeri - MES Malaysia Mahbubi Aly, Badan Otonom Muhammad Syakir Sula, steering committee Siti Ma'rifah dan organizing committeeOC Iggi Achsien.
Dalam sambutan setelah terpilih menjadi ketua, Erick menyatakan bahwa akan menyusun kepenggurus paling lama satu pekan, dari yang seharusnya maksimal satu bulan.
"Ketika tadi disampaikan waktunya satu bulan, Bapak Wapres menyampaikan dua minggu, Insya Allah bersama tim formatur, dalam satu minggu bisa membentuk kepenggurusan," kata Erick.
Dalam sambutan itu, Erick menyampaikan empat program kerja yang akan dibawa dalam 3 tahun ke depan. Pertama peningkatan pasar industri halal di dalam dan luar negeri. "Karena kita punya market besar jadi ketika market kita bisa pegang, tentu untuk ke luar negeri punya fondasi lebih mudah."
Kedua, mengembangkan industri keuangan syariah dengan mendorong ke arah digital, terutama finansial teknologi dan keuangan syariah moderen.
Ketiga, investasi yang bersahabat dengan melibatkan pengusaha daerah agar kesenjangan bisa dikikis. "Pengusaha daerah jadi uara di daerahnya masing-masing sehingga jadi platform penarik pengusaha kecil lainnya."
Keempat, pembinaan ekonomi syariah yang dimulai dari pedesaan agar secara berkelanjutan memiliki fondasi ekonomi syariah yang kuat. "Dari titik nol di desa."