Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selain BNBA, Sudah 7 Hari Bursa Suspensi Saham Bank Artha Graha (INPC)

Sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), saham Bank Artha Graha telah menguat signifikan sebesar 363,77 persen.
Bank Artha Graha/artagraha.net
Bank Artha Graha/artagraha.net

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. sejak 4 Maret 2021 dan hingga kini belum dibuka kembali.

Melalui pengumuman bernomor Peng-SPT-0048/BEI.WAS/03-2021, otoritas bursa menyampaikan suspensi dilakukan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham dengan ticker INPC tersebut.

"PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. [INPC] di Pasar Reguler dan Pasar Tunai serta Waran Seri I PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. [INPC-W] di seluruh pasar mulai sesi I perdagangan tanggal 4 Maret 2021 sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut," demikian bunyi pengumuman yang dirilis pada Rabu (3/3/2021).

Dalam pengumuman tersebut, Bursa juga menyampaikan imbauan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.

Hingga hari ini, Senin (15/3/2021), suspensi INPC belum juga dibuka oleh BEI atau perdagangan saham Bank Artha Graha telah dihentikan sementara selama 7 hari.

Pada penutupan perdagangan Rabu (3/3/2021), saham INPC ditutup menguat 25,00 persen ke level 320. Sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), saham Bank Artha Graha telah menguat signifikan sebesar 363,77 persen.

Adapun, pada Senin (8/3/2021), perseroan telah memberikan penjelasan kepada BEI terkait dengan beberapa hal yang menyangkut bisnis perusahaan. Manajemen Bank Artha Graha menyatakan belum berencana masuk dalam bank digital, seperti yang dilakukan oleh beberapa bank kecil.

INPC juga menyatakan bahwa akan melakukan pemenuhan modal inti minimum sebesar Rp3 triliun sebelum Desember 2022. "Telah disampaikan kepada OJK perihal adanya rencana perseroan tersebut dalam RBB 2021-2021 yang sudah dicantumkan pula dalam time table rencana perseroan yaitu dengan pertumbuhan modal secara organik," jelas manajemen.

Beberapa rencana Bank Artha Graha terkait dengan pertumbuhan modal secara organik antara lain pada Juni 2021 menerbitkan LTN Subordinasi I Tahap II Rp300 miliar yang akan digunakan untuk ekspansi.

Kemudian, perseroan akan melakukan perbaikan presentase BOPO secara bertahap melalui berbagai upaya peningkatan pendapatan bank dan melakukan efisiensi dan pengendalian beban operasi.

Bank Artha Graha juga akan menyelesaikan AYDA tahun 2021 dengan proyeksi penjualan senilai Rp1,2 triliun dengan pemasaran dan penjualan melalui kerja sama dengan mitra-mitra stragegis agar berjalan lebih efektif. Adapun, nilai terkini dari AYDA Bank Artha Graha adalah senilai Rp2,65 triliun per 31 Januari 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper