Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Bank Milik Grup Salim (BINA) Bidik Kredit Naik 20 Persen, Ini Pendorongnya

Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk. Daniel Budirahayu mengatakan perseroan cukup optimistis mampu mencapai target pertumbuhan kredit sekitar 20% secara year on year (yoy) pada tahun ini.
Gedung PT Bank Ina Perdana Tbk/Istimewa
Gedung PT Bank Ina Perdana Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Ina Perdana Tbk. menargetkan pertumbuhan kredit dapat mencapai 20% secara tahunan pada 2021.

Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk. Daniel Budirahayu mengatakan perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 20% secara year on year (yoy) pada tahun ini. Adapun sektor yang akan menjadi pendorong kredit di antaranya sektor perdagangan, distribusi, logistik, kemasan flexibel, dan lainnya.

Berdasarkan laporan posisi keuangan bulanan, Bank Ina mencatatkan kredit yang diberikan sebesar Rp2,93 triliun per 31 Desember 2020. Jika dibandingkan dengan angka kredit posisi Desember 2019 sebesar Rp2,52 triliun, maka kredit tahun lalu tumbuh 16,27%.

Mengacu pada target pertumbuhan sebesar 20% pada tahun ini, maka kredit yang diberikan sampai dengan akhir tahun ini diperkirakan menjadi Rp3,52 triliun.

"Tahun ini kami menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 20%, didorong sektor perdagangan distribusi, logistic, flexible packaging, dan lain lain," katanya, Selasa (23/3/2021).

Daniel menyampaikan saat ini permintaan kredit sudah mulai menggeliat, khususnya pada produk konsumsi. Mulai meningkatnya permintaan kredit sehubungan dengan menyambut Hari Raya Idul Fitri. Momentum itu juga mendorong permintaan kredit dari sektor industri kemasan fleksibel. 

Di samping itu, perseroan juga mulai menggarap pembiayaan terhadap suplier maupun distribusi dari Grup Salim. Namun, jumlah pembiayaan untuk grup usaha itu belum terlalu besar. Daniel mengatakan pembiayaan untuk grup usaha hanya sekitar 30% terhadap total pembiayaan.

Adapun, kredit di dua bulan pertama tahun ini masih menunjukkan adanya penurunan. Hal tersebut karena pelunasan yang cukup besar, tetapi tidak diimbangi dengan pertumbuhan yang signifikan.

"Kami harap setelah kuartal I akan bertumbuh cukup baik sesuai dengan pipeline yang ada. Tahun ini kami menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 20%," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper