Bisnis.com, JAKARTA - Pembagian dividen bank-bank daerah dinilai masih cukup relevan pada tahun ini, ketika pandemi Covid-19 belum selesai.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin mengatakan bank-bank daerah masih mampu menorehkan laba yang baik karena menggarap segmen yang dibilang sangat aman.
Bahkan, selama masa pandemi bank daerah tidak perlu terlalu banyak melakukan pencadangan karena semua bisnisnya sangat terkait dengan semua program dari pemerintah daerah.
"Iya kalau dilihat lagi ya bank segmen ini sangat aman. Memang ini bank milik daerah dan semua bisnisnya sangat terkait dengan semua program pemerintah daerah. Dan labanya pun akan pun akan kembali ke pemegang sahamnya," katanya, Minggu (28/3/2021).
Kendati demikian, Amin tetap menggaris bawahi isu terkait pengembangan bank daerah lebih agresif perlu dikedepankan.
Masih banyak bank daerah yang bertahan sebagai bank menengah kecil bertahun-tahun tanpa banyak dapat memanfaatkan potensi pasarnya.
Baca Juga
"Apalagi ke depan Otoritas Jasa Keuangan akan mengubah aturan permodalan. Peningkatan modal bank daerah lebih agresif harus direncanakan lebih cepat lagi."
Beberapa perbankan daerah mengaku siap dan telah membagikan dividen untuk tahun buku 2020. Bank tersebut a.l. Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara, PT Bank BJB, Bank Sulselbar dan BPD DIY.
Bank Sulselbar dan BPD DIY menyatakan siap menebar dividen pada tahun ini seiring dengan kinerja yang masih kuat.
Direktur Operasional dan IT Bank Sulselbar Irmayanti Sulthan menyampaikan kinerja percetakan laba tahun buku 2020 masih cukup baik.
Laba tersebut akan digunakan untuk membantu keuangan pemerintah daerah yang telah memasukkan laba perseroan sebagai penerimaan daerah. Dihubungi terpisah, Direktur Pemasaran BPD DIY Raden Agus Trimurjanto menyebutkan perseroan akan tetap membagikan dividen tahun ini.
Dia pun mengklaim pembagian dividen juga tidak akan mengganggu modal karena memiliki posisi rasio kecukupan modal di kisaran 27 persen.
Sementara itu, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara mengklaim telah membagikan dividen laba bersih tahun buku 2020.
Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Ridwan menyampaikan kinerja percetakan laba tahun lalu masih cukup baik. Laba bersih Bank Sumut mencapai Rop514 miliar, turun dari 2019 Rp544 miliar.
"Dividen, sudah kami bagi pada rapat umum pemegang saham belum lama ini. Yang kami bagikan sekitar Rp360 miliar atau sekitar 72 persen dari total laba bersih," sebutnya.
Assistant Vice President Investor Relations Bank BJB Devi Fajar Nugraha pun menyampaikan perseroan juga membuka potensi pembagian dividen tahun ini.
Terlebih, dividen saat ini masih sangat dibutuhkan daerah sebagai sumber pendapatan, khususnya untuk pemulihan ekonomi.
"Tapi untuk besarannya [dividen] tentu kita lihat nanti di RUPS dengan mempertimbangkan kebutuhan permodalan bank juga yang bersumber dari laba ditahan. Tapi, tahun lalu kami bagi 60 persen," paparnya.