Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk. yang kini disebut Bank Aladin, telah merilis laporan keuangan sepanjang 2020 pada 30 April 2020.
Dikutip dari website perseroan, Bank Aladin mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp44,87 miliar pada 2020. Laba tersebut menurun 41,96 persen dari laba tahun sebelumnya sebesar Rp77,30 miliar.
Bank dengan kode emiten BANK tersebut membukukan kenaikan laba operasional dari Rp8,56 miliar pada 2019 menjadi Rp42,47 miliar pada 2020.
Laba operasional berasal dari pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar Rp31,12 miliar dan pendapatan lainnya sebesar Rp11,35 miliar. Namun, laba nonoperasional anjlok dari Rp68,42 miliar pada 2019 menjadi Rp2,40 miliar pada 2020.
Dari sisi penyaluran pembiayaan, perseroan mencatat piutang murabahah sebesar Rp54 juta per 31 Desember 2020, dari Rp5,07 miliar per 31 Desember 2019.
Adapun dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga, BANK mencatat dana simpanan wadiah naik dari Rp1 juta menjadi Rp9 juta, serta dana investasi nonprofit sharing dari sebelumnya tidak ada menjadi sebesar Rp40,16 miliar.
Secara total aset, Bank Aladin mencatat pertumbuhan 0,81 persen secara yoy. Total aset sebesar Rp721,40 miliar per 31 Desember 2020, dari sebelumnya Rp715,62 miliar per 31 Desember 2019. Adapun, modal inti BANK sebesar Rp640,50 miliar per 31 Desember 2020.
Pada 28 April 2021, Bank Aladin memberikan penjelasan kepada Bursa bahwa saat ini perseroan dalam tahap penjajakan dengan beberapa calon mitra strategis dalam proses transformasi menjadi bank digital, salah satunya dengan Shopee. Namun, pernyataan itu dibantah oleh pihak Sea Group, selaku induk Shopee.
"Baik Shopee maupun Sea tidak sedang mengadakan atau melakukan diskusi apa pun terkait kerja sama strategis dengan Bank Aladin," demikian jawaban dari Sea Group saat dikonfirmasi, Kamis (29/4/2021).
