Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kinerja fungsi intermediasi sudah membaik pada kuartal pertama tahun ini.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pertumbuhan kredit secara tahunan pada kuartal pertama tercatat minus 3,77 persen. Namun, tren kontraksi ini lebih disebabkan oleh kinerja periode sama tahun lalu yang sangat signifikan.
Pertumbuhan kredit secara bulanan sudah mencapai 1,43 persen dengan penyaluran kredit mencapai Rp77,3 triliun. Secara year-to-date pertumbuhan kredit pun sudah positif 0,27 persen.
"Perkreditan sekarang didukung bank persero dan bank daerah [BPD]. Kalau bank persero sudah positif dan sudah banyak permintaan, sedangkan untuk swasta dan asing masih turun, masih negatif," katanya dalam acara Buka Bersama pada Senin (3/5/2021).
Wimboh menyampaikan amunisi perbankan untuk ekspansi kredit dalam posisi kuat saat ini. Rasio kecukupan modal berada pada 24,18 persen, sedangkan alat likuid per DPK berada pada 35,17 persen.
Sebagai sektor ekonomi pun sudah mulai menunjukkan perbaikan kinerja yang cukup baik, terutama restoran dan perhotelan.
"Sektor tersebut akan semakin meningkat permintaannya pada Juli mendatang, saat ekonomi mulai dibuka. Tapi, Ini mungkin masih tetap selektif," sebutnya.
