Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Salah Satu Komisaris Bank CIMB Niaga (BNGA) Mengundurkan Diri. Kenapa?

CIMB Niaga telah menerima surat tertanggal 10 Mei 2021 perihal pengunduran diri David Richard Thomas dari jabatannya selaku komisaris perusahaan.
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri Bank CIMB Niaga di Jakarta, Senin (7/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri Bank CIMB Niaga di Jakarta, Senin (7/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. melaporkan informasi pengunduran diri David Richard Thomas selaku komisaris perseroan.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (17/5/2021), manajemen menyampaikan bahwa perseroan telah menerima surat tertanggal 10 Mei 2021 perihal pengunduran diri David Richard Thomas dari jabatannya selaku Komisaris CIMB Niaga.

Alasan pengunduran diri ini karena yang bersangkutan telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Group Chief Risk Officer di CIMB Group dan demikian termasuk jabatannya pada anak perusahaan CIMB Group, keduanya terhitung efektif pada tanggal 31 Mei 2021.

"Pengunduran diri tersebut akan disampaikan untuk memperoleh keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham CIMB Niaga yang akan datang," terang Compliance Director/Corporate Secretary Bank CIMB Niaga Fransiska Oei.

Manajemen menyampaikan laporan informasi tersebut tidak memberikan dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik.

Sebelumnya, Bank CIMB Niaga melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp996 miliar pada kuartal I/2021, menghasilkan earnings per share Rp39,95.

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan perseroan mencatat pertumbuhan yang baik pada pendapatan operasional dan laba operasional sebelum pencadangan masing-masing sebesar 8,3 persen year on year (yoy) dan 16,1 persen yoy pada kuartal I/2021.

Pencapaian ini menghasilkan tingkat profitabilitas kembali ke level sebelum Covid-19 dengan Return on Equity (ROE) sebesar 10,5 persen. Kinerja tersebut merupakan kontribusi dari margin yang lebih tinggi, peningkatan pada fee income, dan biaya operasional yang flat.

"Sejalan dengan membaiknya indikator ekonomi, kami berkeyakinan bahwa tahun 2021 akan lebih baik. Di sisi lain, kami tetap berhati-hati di tengah pandemi Covid-19 yang kembali mewabah secara global baru-baru ini," terangnya melalui siaran pers, Kamis (29/4/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper