Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memberikan penjelasan mengenai rencana penutupan 96 kantor cabang.
Dalam keterbukaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (18/5/2021) untuk menjawab permintaan penjelasan atas pemberitaan di media massa, manajemen BNI menyampaikan rencana yang akan dilakukan pada 2021 tersebut merupakan langkah bisnis biasa, yang telah dicantumkan dalam rencana bisnis bank (RBB) 2021.
"Penutupan dilakukan berdasarkan pertimbangan bisnis, termasuk di antaranya transformasi layanan digital melalui berbagai channel, laju perkembangan daerah, tren transaksi, habisnya periode sewa outlet, serta penutupan outlet di Aceh karena dikonversi menjadi bank syariah dalam rangka implementasi Qanun," demikian penjelasan dalam keterbukaan BNI yang dikutip Bisnis.
Outlet yang akan ditutup berupa kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas, dan payment point. BNI menyampaikan tidak ada satupun karyawan yang diputus hubungan kerjanya karena kebijakan tersebut.
Nantinya, karyawan akan ditugaskan pada outlet terdekat sesuai dengan kompetensinya. "Terkait penutupan outlet akibat implementasi Qanun, pegawai yang ditempatkan akan tetap bekerja di outlet tersebut, tetapi di bawah entitas yang berbeda [BSI]," tambah manajemen.
Bagi BBNI, penutupan 96 kantor cabang ini tidak memberikan dampak yang material pada kinerja keuangan. Sementara itu, perseroan juga telah memasukkan dalam RBB tahun 2021 rencana pembukaan 22 jaringan kantor baru.
Langkah penutupan, relokasi, dan pembukaan jaringan kantor baru yang dilakukan BNI tersebut telah ditetapkan dengan perhitungan bisnis yang matang dan diyakini akan berkontribusi positif terhadap bisnis dan kualitas layanan yang diberikan perseroan kepada nasabah.
Penutupan outlet tidak akan mengurangi layanan kepada nasabah eksisting maupun masyarakat secara umum. Kebutuhan nasabah juga tetap dapat dilayani dengan aplikasi BNI Mobile Banking, mesin BNI Sonic, ATM maupun CRM.
"Perusahaan terus menambah fitur-fitur baru pada aplikasi BNI Mobile Banking dan BNI Direct, serta layanan e-Channel lainnya. Kebutuhan nasabah tetap dapat dilayani dengan kapabilitas digital perseroan yang semakin baik," tutup manajemen BNI.