Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) menginformasikan sedang melakukan audit laporan keuangan kuartal kuartal pertama tahun ini.
Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (11/6/2021), perseroan menyampaikan bahwa laporan keuangan interim per 31 Maret 2021 akan disampaikan sebelum berakhirnya tenggat waktu penyampaian laporan dalam rangka audit selambat-lambatnya 31 Agustus 2021.
"Sehubungan dengan perseroan berencana untuk melakukan audit atas laporan keuangan interim Bank Nobu per 31 Maret 2021 oleh akuntan publik," demikian isi keterbukaan informasi yang dikutip Bisnis.
Dalam lampiran keterbukaan informasi tersebut, terdapat pernyataan kantor akuntan publik yang melakukan audit atas buku perseroan per 31 Maret 2021.
Disebutkan bahwa tujuan audit tersebut untuk memberikan pernyataan pendapat mengenai kewajaran atas laporan keuangan, dalam segala hal yang material, sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
Dihubungi terpisah Corporate Secretary Bank Nobu Mario Satrio masih enggan menjelaskan hal detail terkait dengan maksud audit laporan kuartalan tersebut.
Dia juga masih enggan menjawab kebutuhan audit tersebut apakah untuk aksi korporasi penyuntikan modal untuk memenuhi kewajiban modal Rp2 triliun tahun ini.
"Duh, sabar ya," jawabnya singkat kepada Bisnis.
Berdasarkan laporan akhir 2020, modal inti tier 1 NOBU tercatat senilai Rp1,41 triliun. Perseroan setidaknya harus menambah modal Rp600 miliar lagi untuk memenuhi aturan kebutuhan modal minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Adapun, pemegang saham pengendali (PSP) Bank Nobu adalah Mochtar Riady melalui PT Kharisma Buana Nusantara dengan porsi 22,53 persen.
Pemegang saham bukan PSP melalui pasar modal antara laun PT Matahari Departement Store Tbk. 16,40 persen, OCBC Securities Ple Ltd. 12,21 persen, dan Nomura Securities Co.Ltd 10 persen.
Pemegang saham bukan PSP lain tidak melalui pasar modal adalah PT Prima Cakrawala Sentosa 19,58 persen, PT Lippo General Insurance Tbk. 7,60 persen. Adapun, masyarakat memiliki saham NOBU 11,68 persen.