Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Jago Tbk. (ARTO) meyakini telah menguasai tiga pilar bisnis untuk dapat menunjukkan competitive adventage di pasar digital banking.
Wakil Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengakui pasar pembiayaan digital banking makin ramai.
"Kami percaya untuk menjadi bank digital ada 3 pilar untuk optimalisasi potensi kami," katanya dalam Webinar Mandiri Sekuritas, Selasa (15/6/2021).
Arief menyampaikan linsensi perbankan merupakan syarat utama untuk dapat lebih mendominasi. Bagaimana pun kepercayaan masyarakat Tanah Air masih lebih kuat dengan perusahaan berlisensi perbankan.
Selanjutnya, dia menyampaikan teknologi informasi (TI) yang dimiliki juga harus merupakan produk yang dikembangkan dari awal oleh tim internal.
Bank bisa saja membeli aplikasi. Namun cara ini justru tidak akan relevan untuk keputusan pengembangan aplikasi yang cepat.
"Kami mengembangan aplikasi sendiri. Aplikasi kami cepat tanpa buffer. Memang biaya pengembangannya mahal, tapi kami yakin ekonomi akan recover," sebutnya.
Selain itu, Arief mengatakan sebuah bank digital juga harus merupakan sebuah kesatuan dari ekosistem. Hal ini akan membantu pertumbuhan nasabah dengan lebih cepat dengan biaya operasioanal dan biaya akuisisi lebih efisien.
Adapun sebelumnya di kesempatan berbeda, Arief mengatakan saat ini perseroan sedang menyusun langkah untuk ekspansi kredit. ARTO ingin mengoptimalkan modal yang sudah tersedia cukup besar, yang bahkan mendongkrak bank tersebut ke jajaran Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III.
"Kami saat ini lebih fokus pada pertumbuhan organik. Ini untuk menjawab semua potensi dan juga sebagai pembuktian dari semua aksi korporasi kami," tuturnya kepada Bisnis, Jumat (4/6/2021).