Bisnis.com, JAKARTA — Produk asuransi mikro dinilai sangat diperlukan di tengah pandemi Covid-19, baik oleh masyarakat umum maupun pelaku usaha menengah, kecil, dan mikro atau UMKM. Pemasaran asuransi tersebut dapat digenjot melalui kanal digital.
CEO PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (Surge) Hermansjah Haryono menjelaskan bahwa belum banyak masyarakat yang memiliki proteksi di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut setidaknya tercermin dari tingkat penetrasi asuransi yang masih rendah.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa per 31 Agustus 2020, penetrasi asuransi masih di kisaran 2,92 persen. Surge, yang memiliki layanan marketplace Asuransi Kita, menilai bahwa penetrasi layanan asuransi belum menyentuh semua lapisan masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan rendah dan pelaku UMKM.
"Kurangnya edukasi mengenai manfaat perlindungan asuransi serta platform asuransi digital yang bisa digunakan dengan mudah dan terjangkau masih menjadi hambatan utama," ujar Hemansjah pada Rabu (23/6/2021).
Perusahaan dengan kode emiten WIFI itu menilai layanan asuransi mikro dapat menjadi sarana yang tepat untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya proteksi. Asuransi mikro memiliki karakteristik yang sederhana, premi terjangkau, dan jenisnya yang sangat beragam.
Selain itu, menurut Hermansjah, digitalisasi layanan asuransi menjadi sangat penting. Kemudahan akses dalam digitalisasi platform akan menyentuh target pasar secara langsung dan lebih tepat sasaran. "Apalagi di tengah masa adaptasi baru seperti saat ini dimana geliat bisnis sudah mulai kembali bangkit, asuransi mikro memiliki potensi cukup besar untuk berkembang," ujarnya.
Baca Juga
Pada awal 2021, Asuransi Kita telah mengeluarkan lebih dari 100.000 polis yang menyasar lebih dari 80.000 orang. Berbagai produk asuransi di layanan tersebut telah berasal dari sejumlah mitra asuransi, seperti Sompo Insurance, Cigna, Sequis Life, AXA, Sinarmas Insurtech, dan beberapa mitra lainnya.
“Selain jiwa dan kesehatan, bidang perlindungan perjalanan di masa ini memiliki potensi besar kaitannya untuk mendukung protokol clean, health, safety and environment [CHSE]. Perlindungan perjalanan akan melindungi masyarakat dari risiko tidak terduga seperti sakit dan kecelakaan," ujarnya.