Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inikah Alasan Saham Bank Kecil Bergerak Liar, Masuk UMA dan Kena Suspensi?

Beberapa saham bank-bank kecil kembali naik signifikan, di antaranya ada yang masuk radar UMA dan terkena suspensi BEI.
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Kembali ramainya suspensi saham-saham emiten bank kecil diduga akibat investor yang terlalu optimistis.

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan hari ini, Kamis (1/7/2021) menghentikan sementara perdagangan saham PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA).

Kemarin, saham Bank Ina menguat 11,72 persen ke level 5.575 per saham. Dalam 3 hari perdagangan sebelumnya, BINA melemah berturut-turut.

Dalam satu bulan terakhir, saham BINA naik signifikan sebesar 230,86 persen. Sebelumnya, saham dan waran PT Bank MNC Internasional Tbk. juga disuspensi oleh Bursa pada 9 Juni 2021. 

Sementara, peningkatan harga saham PT Bank BRI Agroniaga Tbk. (AGRO) dinyatakan sebagai kejadian di luar kebiasaan (unusual market activity). Kemarin, AGRO melemah 3,60 persen ke angka 1.875 per saham setelah sehari sebelumnya menguat 14,41 persen ke level 1.945 per saham.

Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee mengatakan investor bank-bank digital saat ini terlalu optimistis. Dia berpendapat para investor kebanyakan mengacu pada peningkatan harga saham perusahaan teknologi di luar negeri yang juga meningkat signifikan.

"Memang kalau kita lihat [investor] terlalu percaya diri, sehingga menyebabkan banyak saham bank digital ini terus menjadi perhatian otoritas pasar modal," katanya Kamis (1/7/2021).

Menurutnya, investor tetap perlu berhati-hati dengan saham-saham bank digital. Meski emiten ini menjual prospek yang sangat kuat pada ekonomi masa depan, tetapi hal tersebut tetap perlu dibuktikan dengan kinerja riil.

Belum lagi, banyak juga saham emiten bank digital ini direkomendasikan oleh orang-orang yang tidak kompeten di bidang pasar modal.

"Mereka hanya menjual prospek-prospek besar. Padahal realistanya belum tentu memang kita harus hati-hati," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper