Bisnis.com, JAKARTA — Keberadaan manfaat asuransi dinilai harus menjadi salah satu pertimbangan utama dalam memilih pekerjaan. Terlebih, dalam kondisi pandemi Covid-19, asuransi menjadi penting untuk memproteksi finansial dari berbagai risiko.
Head of Employee Benefits PT Asuransi Allianz Life Indonesia Nicolaus Satya Bharata menilai bahwa pekerja merupakan aset paling berharga yang mampu menentukan kesuksesan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, cara pemberi kerja melindungi para pekerjanya, termasuk melalui asuransi, menjadi salah satu aspek penting dalam menilai sebuah perusahaan.
Dia menilai bahwa beberapa hal yang harus diperhatikan dari sebuah perusahaan oleh pencari kerja adalah penghasilan yang memadai, lingkungan kerja yang nyaman, serta rasa aman dan nyaman melalui fasilitas asuransi kesehatan kumpulan. Keberadaan fasilitas asuransi menjadi aspek penting yang harus dilihat, khususnya di tengah pandemi Covid-19.
"Sejak pandemi merebak, fasilitas asuransi kesehatan kumpulan yang diberikan oleh perusahaan bagi karyawan menjadi sangat penting, bahkan perlu diprioritaskan. Selain untuk dampak kesehatan, asuransi kesehatan kumpulan dapat melindungi karyawan dari kerugian finansial apabila harus keluar biaya besar untuk perawatan medis, karena asuransi tersebut tidak hanya dapat melindungi si karyawan saja tetapi juga dapat melindungi pasangan dan anak di rumah," ujar Nicolaus pada Senin (2/8/2021).
Menurutnya, keberadaan fasilitas asuransi kesehatan kumpulan dapat menjadi bentuk kepedulian dan tanggung jawab perusahaan terhadap kesejahteraan pekerjanya. Dengan demikian, para pekerja pun akan terlindungi dan kualitas kerja dapat terjaga secara optimal.
Nicolaus menjabarkan bahwa banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh pekerja melalui asuransi kesehatan kumpulan. Misalnya, dalam produk Smart Health dari Allianz, terdapat proteksi untuk keperluan rawat inap dan pemeriksaan kesehatan yang dapat digunakan dengan menunjukkan kartu peserta Allianz di rumah sakit atau klinik jaringan.
Di sisi lain, berdasarkan survei Jobstreet bertajuk Mengupas Tren Talent Global, angka pelamar kerja meningkat hingga 89 persen selama masa pandemi Covid-19. Apabila dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah kandidat yang aktif mencari pekerjaan pun meningkat dari 11 persen menjadi 51 persen.
Country Manager Jobstreet Indonesia Faridah Lim menjelaskan bahwa jika sebelumnya satu lowongan pekerjaan dilamar oleh 300 hingga 400 pencari kerja, saat ini jumlahnya naik menjadi hampir 90 persen.
Meskipun pandemi Covid-19 membuat kondisi perekonomian menjadi sulit, masyarakat tidak disarankan untuk asal menerima setiap tawaran pekerjaan tanpa memahami detail pekerjaan dan kompensasi yang ditawarkan. Menurut Faridah, keputusan menerima suatu pekerjaan harus dipikirkan dengan matang karena bisa saja pekerjaan tersebut akan ditekuni dalam waktu yang lama.
Beberapa faktor yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memilih pekerjaan menurutnya di antaranya adalah gaji, jenjang karir dan lingkungan kerja. Hak sebagai karyawan pun harus dipastikan terpenuhi, seperti tunjangan, jatah cuti, dan fasilitas asuransi.
