Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (Sinarmas MSIG Life) membukukan pendapatan premi bruto senilai Rp1,9 triliun sepanjang semester I/2021 atau naik 46 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp1,3 triliun.
Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life Wianto Chen mengatakan, meski di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, perusahaan tetap mampu menunjukkan kinerja yang tangguh dan konsisten.
"Semester I/2021, total pertumbuhan premi [brutto] kami tetap naik jadi Rp1,9 triliun. Jadi kami mencapai target dengan kenaikan premi [netto] capai Rp1,89 triliun, naik 44 persen. Dari sisi operasional semua terkendali walaupun di tengah kenaikan klaim kematian dan rumah sakit yang kami bayarkan juga alami kenaikan. Solvabilitas tetap terjaga di tingkat yang tinggi sebesar 1.285 persen sampai paruh pertama 2021," ujar Wianto dalam public expose 2021 secara virtual, Selasa (7/9/2021).
Pertumbuhan pada paruh pertama 2021 tersebut, kata Wianto, utamanya didorong oleh pertumbuhan premi dari kanal distribusi bancassurance. Dari sisi produk, kinerja anak usaha Mitsui Sumitomo Insurance Group itu didorong dari produk unit-linked yang tumbuh 38 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sementara produk tradisional tumbuh 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Saya lihat ada dua hal. Untuk yang tradisional ini didorong karena memang demand naik karena kesadaran masyarakat terutama akibat kondisi Covid-19. Untuk single premium dan unit-linked ini banyak dipengaruhi situasi market," katanya.
Direktur Sinarmas MSIG Life Herman Sulistyo menambahkan, pertumbuhan bisnis baru APE (Annual Premium Equivalent) naik 15 persen pada 2020 dan melonjak 49 persen pada semester I/2021, yakni mencapai Rp402 miliar. Kemudian, diikuti oleh pertumbuhan nasabah baru 13 persen pada 2020 yang mencapai 395.068 nasabah dan naik menjadi 415.004 nasabah atau tumbuh 17 persen pada semester I/2021.
Baca Juga
Dia menuturkan, diversifikasi produk dan kanal distribusi perusahaan mulai terlihat seimbang pada 2020.
"Berdasarkan komposisi APE, diversifikasi kanal distribusi jadi lebih seimbang di mana preferred partner telah mencapai 53 persen di 2020. Perubahan ini menunjukkan channel distribusi kami menjadi lebih baik, tidak terkonsentrasi pada bancassurance," kata Herman.
MSIG Life juga berhasil menyeimbangkan diversifikasi produk dengan mengurangi porsi produk save series dari 68 persen pada 2014 menjadi 5 persen pada 2020, sementara porsi produk unit-linked naik dari 15 persen pada 2014 menjadi 57 persen pada 2020. Menurut Herman, hal ini menunjukkan operasional perusahaan menjadi lebih sehat, yang sebelumnya terkonsentrasi pada satu produk save series menjadi unit linked yang lebih menguntungkan bagi perusahaan.
"Secara konsisten, perusahaan berhasil menjaga keberlanjutan pertumbuhan bisnis baru melalui perluasan segmentasi tenaga penjual di kanal distribusi bancassurance dan ekspansi di kanal agensi dan nasabah. Ini merupakan komitmen perusahaan dalam rangka mendorong inklusivitas nasaba ritel melalui kehadiran tenaga penjual di seluruh Indonesia," imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan Sinarmas MSIG Life per Juni 2021, laba setelah pajak sampai dengan Juni 2021 tercatat mencapai Rp105 miliar atau turun 37,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp168 miliar.