Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mengaku telah siap menyambut momentum pasar yang lambat laun akan beralih ke kendaraan roda empat berbasis listrik.
Seperti diketahui, hal ini turut terdorong oleh keluarnya regulasi pajak barang mewah (PPnBM) terbaru, di mana porsi pengenaan pajak kini diubah berdasarkan tingkat efisiensi bahan bakar dan kadar emisi kendaraan.
Direktur Sales & Distribusi Mandiri Tunas Finance William Francis mengungkap bahwa kebijakan anyar ini memang akan membuat beberapa tipe mobil yang sebelumnya laris-manis dari sisi pembiayaan akan mulai terkena PPnBM lebih tinggi, yang akan berpengaruh pada harga jual.
Namun demikian, regulasi ini akan membawa beberapa tipe mobil yang sebelumnya terbilang mewah karena punya kapasitas mesin besar atau berteknologi tinggi menjadi lebih murah, karena tetap bisa menekan emisi. Termasuk jenis-jenis mobil berbasis listrik.
"Jadi, dalam jangka pendek, mudah-mudahan dengan kenaikan harga di beberapa tipe [yang laris di pasaran], tidak langsung membuat penjualan turun. Kita lihat nanti kondisi market. Kalau dari MTF sendiri melihat dampaknya bagus untuk memulai pembiayaan mobil listrik, kami sudah cukup serius menggarap potensinya," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (26/10/2021).
William mengungkap bahwa sebelum regulasi PPnBM ini keluar, MTF sudah sering mengakomodasi kendaraan berbasis listrik mulai dari jenis hybrid, plug-in hybrid (PHEV), serta full electric battery, walaupun terbilang baru sanggup dilirik nasabah dari kalangan menengah ke atas.
Baca Juga
"Jenis-jenis mobil berbasis listrik tersebut untuk mobil penumpang, sudah kami mulai akomodasi sejak tahun lalu, dan di tahun ini sudah mencapai hampir Rp50 miliar. Adapun, untuk mobil komersial, kami sedang penjajakan untuk membiayai bus listrik bekerja sama dengan beberapa pihak," ungkapnya.
Sekadar informasi, anak usaha PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) ini memiliki produk andalan di pembiayaan mobil baru yang mencapai 80 persen portofolio, sisanya sebagian untuk alat berat, mesin, dan mobil komersial.
Kinerja penyaluran pembiayaan MTF kini telah mencapai Rp14,4 triliun per kuartal III/2021 atau tercatat naik sekitar 17 persen (year-on-year/yoy) dan masih mengincar penyaluran pembiayaan di kisaran Rp20 triliun sepanjang 2021.
Pasalnya, sebelumnya MTF harus puas hanya menyalurkan Rp16,74 triliun sepanjang 2020 karena dampak pandemi Covid-19, yang selisihnya sangat jauh dibandingkan kinerja pembiayaan pada 2019 yang mampu menembus Rp28,78 triliun.