Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Fama International dikabarkan saat ini sedang dalam tahap finalisasi masuknya investor baru.
Kabar yang beredar di pasar, kolaborasi antara Grab dan Emtek Group merupakan pemodal anyar Bank Fama.
Bisnis pun mencoba melakukan konfirmasi ke pihak-pihak terkait, salah satunya Grab. Terkait dengan kabar tersebut, Juru Bicara Grab Indonesia pun memberikan pernyataan.
"Kami tidak berkomentar mengenai rumor yang beredar di pasar," demikian jawaban Grab yang disampaikan pada Selasa (26/10/2021).
Sementara itu, pesan yang dikirimkan kepada Corporate Secretary PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (Emtek) Titi Maria Rusli terkait kabar tersebut hingga berita ini ditulis belum direspons. Begitu juga dengan Corporate Secretary Bank Fama Emil M. Ismain.
Sebelumnya, DealStreetAsia menyebutkan Grab mencari kemitraan potensial dengan perbankan Indonesia, menyusul langkah pesaingnya seperti Gojek dan Sea Ltd, telah meningkatkan layanan keuangan mereka dengan mengakuisisi saham perbankan lokal. Adapun kandidat bank paling potensial adalah Bank Fama Internasional dan BRI Agro.
Baca Juga
Terkait dengan hal itu, Corporate Secretary Bank Fama, Emil M. Ismain, menyatakan bahwa perseroan memang akan kedatangan investor baru. Investor akan masuk dengan pengambilalihan langsung dari pemegang saham eksisting.
"Saat ini investor baru sedang dalam proses di OJK," katanya dikonfirmasi Bisnis, Senin (27/9/2021).
Emil belum bisa menyampaikan sektor industri calon investor tersebut maupun kisi-kisi calon investor. Begitu juga soal kabar Grab yang tengah menjajaki kerja sama dengan Bank Fama. Dia mengatakan terkait investor baru akan diumumkan jika telah mendapatkan restu dari OJK. "Sabar ya, karena belum final," katanya.
Perseroan berharap izin dari OJK dapat keluar pada tahun ini. Yang pasti, masuknya investor baru merupakan bukti komitmen Bank Fama untuk memenuhi ketentuan POJK 12/2020 tentang konsolidasi bank umum.
Bank Fama memiliki modal inti utama sebesar Rp1,001 per Desember 2020. Adapun sesuai dengan POJK 12/2020, modal inti minimum yang harus dipenuhi sebesar Rp2 triliun paling lambat 31 Desember 2021. "Target kami [izin OJK] sudah lewat. Tergantung proses di pihak regulator," katanya.
Selain itu, kabar kolaborasi Grab bersama Emtek dalam membangun bank digital juga dihubungkan dengan pengunduran diri Tigor Siahaan dari posisi Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA).
Tigor mengajukan pengunduran diri sebagai Presiden Direktur dan CEO Perseroan pada 21 Oktober 2021. Mantan Chief Country Officer Citi Indonesia tersebut dikabarkan akan memimpin bank digital milik Grab bersama Emtek.
Bisnis pun telah mencoba mengkonfirmasi kabar tersebut kepada Tigor melalui pesan Whatsapp. Namun, hingga berita ini diturunkan, Tigor belum menjawab pertanyaan yang diajukan.