Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) membukukan aset sebesar Rp75,97 triliun pada kuartal III/2021.
Berdasarkan laporan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia pada Jumat (29/10/2021) aset Bank Jateng naik 4 persen year to date (ytd) dari sebelumnya Rp73,10 triliun pada akhir 2020.
Bank Jateng pun mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp49,77 triliun, di mana meningkat 3 persen ytd dibandingkan dengan periode sebelumnya yaitu senilai Rp48,29 triliun.
Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik 4 persen ytd menjadi Rp61,17 triliun. Kenaikan tersebut berasal dari dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) sebesar 12 persen ytd, sebelumnya Rp31,6 triliun menjadi Rp35,53 triliun.
Lebih lanjut, Bank Jateng mencatatkan kenaikan tipis pada laba sebesar 1 persen year on year (yoy) Rp1,239 triliun dari sebelumnya Rp1,233 triliun.
Hal ini pun dikarenakan pertumbuhan pendapatan bunga menyusut menjadi minus 2 persen yoy sedangkan beban bunga pun merugi menjadi Rp1,48 triliun atau minus 24 yoy persen. Alhasil, pendapatan bunga bersih meningkat 13 persen yoy menjadi Rp3,38 triliun.
Bank Jateng juga pun tercatat mampu menekan rasio kredit bermasalah yang terjaga di level 1,01 persen (gross) dan 0,29 persen (nett). Untuk margin bunga bersih (NIM) dan BOPO mencatatkan rasio sebesar 6,51 persen dan 69,81 persen.